Indonesia Menyapa, Jakarta — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, berharap agar konsep ekonomi (circular economy) bisa diterapkan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sandiaga menyebut penerapan konsep ekonomi sirkular ini membuahkan hasil yang baik di Bali. Bahkan hampir 100 persen botol plastik di Bali adalah hasil dari daur ulang. Ia berharap hal serupa juga dapat diterapkan di Labuan Bajo.
“Konsep yang sama bisa diterapkan dalam upaya pengembangan Labuan Bajo sebagai pariwisata hijau (green tourism), berkelanjutan, dan ramah lingkungan,” kata Sandiaga Uno di Labuan Bajo, Rabu (29/5/2024).
Menurut Sandiaga, konsep ekonomi sirkular ini tak perlu terpacu bahwa pariwisata itu harus antiplastik, melainkan bagaimana bisa mendaur ulang plastik dalam ekonomi sirkular yang berkelanjutan.
“Jadi kita harapkan akan berkurang jumlah sampah yang harus dibawa karena itu nanti akan ada jejak karbonnya. Alangkah baiknya kita miliki pariwisata yang berkonsep blue, green and circular economy,” katanya.
“Untuk itu alangkah baiknya kita memiliki pariwisata yang berkonsep blue, green dan sirkular ekonomi di Labuan Bajo. Dengan demikian jumlah sampah yang dibawa berkurang,” kata Sandiaga.
Tak hanya itu, Sandiaga juga menyebut sampai saat ini sejumlah pariwisata Indonesia berhasil bertransformasi menjadi pariwisata hijau. Berdasarkan data Travel and Tourism Development Index (TTDI) oleh World Economic Forum (WEF), Indonesia menempati peringkat ke-22 dunia.
Indonesia dengan kekayaan alam dan budaya berpotensi tinggi dalam pengembangan pariwisata hijau.
“Indonesia yang tadinya di posisi 32 loncat 12 peringkat selama dua tahun, loncat lagi 10 peringkat menuju posisi 20 besar dunia,” ungkapnya.
Sumber: Harapan Sandiaga untuk Labuan Bajo, Harus Dikembangkan Jadi Pariwisata Hijau (detik.com)