Indonesia Menyapa, Jakarta — MacBook Air 15 inch M3 hadir sebagai laptop yang memadukan desain elegan, performa bertenaga, dan portabilitas tinggi. Berbagai keunggulan disematkan Apple pada perangkat ini, menjadikannya pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan laptop mumpuni untuk berbagai kebutuhan.
Demikian rangkuman pengalaman detikINET saat menjajal MacBook Air 15 inch M3 dalam beberapa pekan terakhir untuk menemani aktivitas, mulai dari produktivitas hingga menikmati hiburan. Untuk lengkapnya bisa dibaca dalam review singkat berikut:
Desain
Jujur kami begitu menyukai desain klasik MacBook Air M1 atau sebelumnya yang memiliki ujung melancip. Ketika musti membuka hati untuk tampilan baru MacBook Air M3 15 inch ini agak ragu apakah bisa move-on.
Kian sering menggunakannya, kami makin menyukai. Rupanya laptop ini masih memiliki DNA dari para pendahulunya, membuka tutup begitu mudah dengan satu jari dan melihat layar menyala seketika saat membukanya.
Mata hanya perlu beradaptasi dengan notch di atas layar. Meski ada cara menyamarkan keberadaanya, kami memilih membiarkan karena toh lama-lama mata jadi terbiasa seperti dulu iPhone X.
Secara tampilan, MacBook Air 15 inch M3 masih mengusung desain simpel dibanding laptop Windows. Walau begitu terlihat elegan dan sedap dipandang.
Menariknya bobot MacBook Air 15 inch M3 hanya 1,52 kilogram. Ini tergolong ringan di kelasnya karena rata-rata punya berat 1,8 hingga 2,5 kilogram.
Alhasil membawa laptop tersebut untuk kerja mobile masih nyaman tanpa membebani pundak bahkan saat kami musti membawa serta kamera mirrorless dalam tas. Kendati dimensinya terlihat besar masih muat dimasukkan ke dalam backpack harian.
Aspek lain yang menonjol dari MacBook Air terbaru adalah pengalaman mengetik. Jika dulu keyboard MacBook sempat menuai kritik, kini Apple berhasil membalikkan keadaan dengan Magic Keyboard.
Dilengkapi tombol fungsi lengkap dan sensor sidik jari Touch ID yang terintegrasi rapi di sudut kanan atas, Magic Keyboard menawarkan kenyamanan mengetik yang luar biasa. Kami yang kesehariannya didominasi oleh aktivitas mengetik dapat mengatakan bahwa keyboard ini benar-benar memberikan pengalaman yang memuaskan.
Travel key yang pas memberikan feedback yang sempurna di setiap penekanan, sementara Touch ID yang responsif kian memperlancar alur kerja. Trackpad yang luas dan responsif juga patut diacungi jempol.
Soal port memang tidak selengkap laptop Windows. Hanya ada dua port USB-C, MagSafe dan jack audio.
Harapannya Apple memberikan lebih mengingat ukuran laptop ini. Sehingga pengguna tidak perlu membeli aksesori hub dan adapter.
Terlepas dari itu port USB-C MacBook Air M3 ini mendukung dua layar eksternal 5K yang masing-masing berjalan pada kecepatan penyegaran 60Hz. Namun, laptop musti ditutup untuk melakukan ini.
Jika kita membuka laptop dengan dua layar eksternal yang terhubung, salah satunya akan terputus sinyal videonya dan kembali ke laptop.
Menariknya, MacBook Air M3 15 inch ini dibuat dengan 50% kandungan daur ulang. Bahkan pada bagian penutupnya dibuat 100% aluminium daur ulang.
Layar
Kesan pertama membuka MacBook Air M3 15 inch ini langsung mencuri perhatian. Layarnya yang lapang terasa begitu lega dibandingkan laptop 12,4 inch yang biasa saya gunakan. Perbedaan ukurannya begitu signifikan, menghadirkan pengalaman visual yang benar-benar baru.
MacBook Air 15 inch M3 hadir dengan layar Liquid Retina 15,3 inch dengan resolusi 2880 x 1864 pixel dan kecerahan 500 nits. Dengan kecerahan puncak 500 nit, layar ini menyajikan tampilan yang cerah dan tajam, menghasilkan kualitas visual yang memuaskan baik untuk bekerja maupun menikmati konten hiburan.
Meski berada di rentang harga yang sama dengan banyak laptop Windows yang menggunakan panel OLED, layar MacBook Air M3 tidak tertinggal jauh dalam hal kualitas visual.
Reproduksi warna yang akurat dan jangkauan warna P3 yang luas membuat gambar yang disuguhkan MacBook Air M3 terlihat hidup dan natural. Detail-detail kecil pun terlihat jelas, ini kami rasakan ketika menonton trailer Joker: Folie à Deux.
Adegan Arthur Frank di mobil menuju pengadilan ditampilkan begitu jelas meski scene tersebut sejatinya agak gelap. Ketika Arhur tampil bersama Lee Quinzell, warna-warni latar belakang panggung ditampilkan begitu tajam dan cerah.
Layar ini juga didukung teknologi True Tone yang secara dinamis menyesuaikan suhu warna dengan cahaya sekitar, sehingga mata terasa lebih nyaman saat menatap layar dalam waktu lama.
Tak hanya suguhan visual yang memuaskan mata, telinga pun ikut dimanjakan oleh speakernya. Enam speaker di MacBook Air M3 15 inch mampu menghasilkan suara yang kaya dan detail, dengan rentang dinamis yang luas.
Saat memutar How Deep is Your Love milik Bee Gees, lantunan suara Barry Gibb begitu jernih. Instrumen musik pun direproduksi dengan akurat dan hidup.
Dukungan Dolby Atmos membuat adegan perang di film Napoleon terasa kemegahannya. Suara derap kaki kuda, teriakan para prajurit dan tembakan meriam seolah keluar dari segala penjuru, menambahkan ketegangan.
Bicara webcam yang berada di notch atas layar, Apple menyematkan kamera resolusi 1080p. Gambar yang dihasilkan webcam MacBook Air M3 tampak lebih tajam dan detail, terutama dalam kondisi pencahayaan yang baik.
Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi pengguna yang sering melakukan video conference atau meeting online.
Performa
Peningkatan sebenarnya pada MacBook Air M3 15 inch adalah chipset yang menyokong kinerja laptop ini. Menggunakan Apple M3, dibuat dengan teknologi 3 nanometer, punya 8-core CPU dan 10-core GPU.
Unit yang detikINET review punya konfigurasi RAM 16 GB dan SSD 512 GB. Membuka 25 tab di Safari sembari menjalankan WhatsApp dan Apple Music tidak ada kendala. Kami tidak mendengar suara bising sedikit pun serta permukaan yang hangat pada bodi MacBook Air M3 15 inch ini.
Kami sempat mengedit foto RAW di Adobe Lightroom sembari membuka Capcut, iPhone Mirroring, Spotify dan Word. Lagi-lagi semua berjalan mulus tanpa kendala, bodi memang sedikit menghangat tapi dalam batas wajar.
Pengujian benchmark pun dilakukan untuk melihat angka kinerja MacBook Air M3 15 inch. Pada pengujian Geekbench 6 CPU meraih skor tinggi jauh di atas pendahulunya.
Pengujian selanjutnya menggunakan Cinebench 2024 juga mendapatkan hasil yang bagus, uji single core mendapat 142 pts dan multi-core 526 pts. Hasil ini sedikit di atas MacBook Pro M2, mengacu pada datebase Cinebench, laptop tersebut mendapatkan skor 121 (single-core) dan 542 (multi-core).
MacBook Air 15 inch menjalankan games dengan baik. Ada tiga game yang kami mainkan, yakni Asphalt 8: Airbone, Archaica dan Resident Evil 7 Biohazard.
Asphalt 8 berjalan dengan sangat lancar. Framerate stabil di angka 60 fps dengan pengaturan grafis maksimal. Tidak ada lag atau stutter yang mengganggu pengalaman bermain. Visualnya pun tajam dan detail, membuat balapan terasa lebih imersif.
Archaica adalah game puzzle open-world dengan grafis 3D yang menawan. Pemain diajak menjelajahi dunia yang luas, memecahkan teka-teki, dan mengungkap misteri peradaban kuno. Game ini cukup menuntut kinerja grafis, namun MacBook Air M3 mampu menjalankan Archaica dengan lancar menghasilkan pengalaman bermain yang cukup mulus.
Beralih ke game yang lebih berat, Resident Evil 7 Biohazard. Game horor dengan atmosfer mencekam ini menguji kemampuan MacBook Air M3 dalam menampilkan grafis yang detail dan efek cahaya yang realistis.
Hasilnya? Cukup mengesankan. MacBook Air M3 mampu menjalankan Resident Evil 7 dengan lancar di resolusi 1.152p dengan pengaturan grafis maksimal. Framerate berada di kisaran 45-60 fps, tergantung kompleksitas scene yang ditampilkan.
Meskipun ada sedikit penurunan framerate di beberapa bagian, namun secara keseluruhan pengalaman bermain tetap menyenangkan dan tidak terasa mengganggu. Visual game terlihat tajam dan detail, menambah ketegangan saat bermain.
Baterai
Sebagai seorang yang kerap berpindah-pindah lokasi kerja, baterai menjadi aspek yang dikhawatirkan saat bekerja mobile. Alhasil kami selalu mencari tempat kerja yang menyediakan colokan listrik agar aman bila baterai habis.
Apple saat meluncurkan MacBook Air M3 15 inch mengklaim daya tahan baterai laptopnya ini mencapai 18 jam untuk penggunaan campuran. Pada prakteknya, ketika berangkat beraktivitas pukul 10.00 pagi hingga 20.00 malam, kecerahan layar yang diatur sekitar 60% dan lampu latar keyboard tidak diaktifkan, aktivitas mengetik sembari sesekali edit photo dan video serta streaming YouTube, baterai tersisa 55% di malam hari.
Alhasil sejak menggunakan MacBook Air M3 15 inch, colokan listrik sudah tidak termasuk poin penting saat mencari tempat work from anyware. Senangnya lagi dalam paket penjualannya diberikan adaptor charger dengan port USB-C ganda. Sehingga tidak perlu membawa dua adaptor lagi untuk mengisi ulang baterai iPhone.
macOS Sequoia
macOS Sequoia hadir dengan berbagai fitur baru yang meningkatkan produktivitas dan pengalaman pengguna di MacBook Air M3 15 inch. Salah satu fitur yang sering kami gunakan adalah iPhone Mirroring.
Fitur ini memungkinkan kita mengontrol iPhone langsung dari MacBook Air.Sangat berguna untuk membalas pesan, mengakses aplikasi, dan menerima notifikasi tanpa harus mengangkat iPhone.
Fitur Clean Up di Photos pun cukup berguna untuk menghilangkan objek yang tidak diinginkan dalam foto. Adanya fitur Apple Intelligence di Mail juga memudahkan dalam mengatur email yang masuk.
Sejatinya masih banyak fitur Apple Intelligence yang bisa digunakan di MacBook Air M3 15 inch ini. Namun Apple belum merilis semuanya sekarang, kita musti menunggu hingga awal tahun depan.
Opini
MacBook Air M3 15 inch adalah laptop yang menarik dengan performa kencang berkat chip M3, daya tahan baterai yang sangat baik, dan desain yang tipis dan ringan. Layarnya yang besar dan cantik menjadikannya ideal untuk produktivitas dan hiburan.
Laptop ini cocok untuk pengguna yang memprioritaskan portabilitas, produktivitas, dan menonton konten multimedia. Namun kamu harus merogoh kocek yang cukup dalam.
Sebab di Indonesia, MacBook Air M3 15 inch dibanderol mulai Rp 22,5 juta. Plus kamu musti menyiapkan budget tambahan untuk membeli hub jika membutuhkan port HDMI atau SDcard reader. Sebab laptop ini hanya menyediakan dua port USB-C meski bodinya cukup lapang.
Sumber: Review MacBook Air M3 15 Inch: Kencang untuk Kerja dan Gaming (detik.com)