Indonesia Menyapa, Jakarta — Biji kopi memiliki masa terbaiknya untuk diseduh dan dinikmati selagi segar. Ternyata kesegarannya dapat diperiksa dengan melihat ciri-ciri hingga aromanya.
Banyak tips yang dibagikan oleh barista dan ahli kopi untuk menyimpan kopi agar lebih tahan lama dan tak mudah apek. Salah satunya dengan menyimpan kopi dalam kondisi masih berbentuk biji agar daya simpannya lebih panjang.
Faktanya, biji kopi sekalipun memiliki batas kesegaran dan daya simpan yang terbatas. Walaupun daya tahannya lebih panjang daripada kopi bubuk tetapi ketika hendak digunakan sebaiknya biji kopi diperiksa kesegarannya.
Biji kopi dapat dikenali kualitas kesegarannya melalui beberapa tanda. Mulai dari ciri fisiknya yang berubah hingga aroma kesegarannya yang hilang dan tak lagi segar.
Berikut ini 5 ciri-ciri biji kopi yang tidak segar melansir berbagai sumber:
1. Tekstur biji kopi
2. Kopi tidak bisa mengembang
Jika cukup sulit untuk dikenal dengan kasat mata, cara memeriksa kesegaran kopi juga bisa dilakukan dengan menyeduhnya. Biji kopi yang telah dihaluskan harus melalui proses blooming atau penyeduhan pertama sebelum menjadi secangkir kopi.
Proses blooming dimaksudnya untuk membuat biji kopi mengembang sehingga ekstrak dan rasanya keluar secara maksimal. Tetapi pada kopi yang tidak segar proses bloomingnya tidak terjadi secara sempurna.
Biji kopi sudah tidak bisa mengembang dengan maksimal. Ciri utamanya dapat dikenali dengan aroma yang dikeluarkan oleh kopi saat blooming, semakin segar kopi pada semakin segar pula aromanya.
3. Kehilangan aroma khasnya
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kopi memiliki kandungan minyak essensialnya sendiri. Kandungan minyak ini yang membuat kopi memiliki aroma tertentu dan hanya bisa terbentuk secara alami selama masa penanaman.
Ketika suatu biji kopi tak lagi segar, maka minyak esensialnya akan keluar dan hilang. Biji kopi yang tidak segar akan membuat minyak esensialnya menguap dan beroksidasi.
Biasanya jika disimpan pada wadah kedap udara sekalipun aromanya tetap akan berubah. Ditandai dengan bau seperti tengik atau udara yang telah terkurung lama di dalam wadah.
4. Rasanya hambar
Tidak ada cara lain yang dapat diandalkan untuk mencicipi kesegaran kopi selain dengan lidah. Para pecinta kopi pasti memiliki pengecap rasa yang sensitif dan ahli dalam membedakan kopi.
Kopi yang kehilangan kelembabannya, jika diseduh akan menghasilkan secangkir minuman yang hambar. Padahal seharusnya kopi memiliki rasa yang komplet dan kompleks secara alami.
Banyak faktor yang membuat rasa kopi menjadi hambar. Kandungan minyak esensial yang telah teroksidasi hingga biji kopi yang tak dapat mengembang pada proses blooming sehingga tidak terseduh sempurna.
5. Munculnya jamur
Sebelum menggiling biji kopi, sebaiknya perhatikan seluruh warna biji kopi dengan seksama. Biji kopi yang segar memiliki warna hitam pekat yang mulus tanpa ada setitik atau beberapa warna yang berbeda.
Pada beberapa kasus ditemukan biji kopi dengan beberapa titik perubahan warna. Seperti biru, kehijauan, atau putih. Perubahan warna tersebut menandakan tumbuhnya jamur pada biji kopi.
Jamur yang muncul pada biji kopi dapat menjadi tanda bahwa kelembaban kopi sudah terlalu tinggi. Kopi dengan ciri seperti ini tak lagi layak dikonsumsi dan sebaiknya langsung dibuang saja.
Sumber: Jangan Terkecoh, Ini 5 Tanda Biji Kopi Sudah Tidak Segar (detik.com)