Sri Mulyani, Penjarahan, Lukisan Bunga Itu, dan Isu Mundur dari Kabinet

Peristiwa

Indonesia Menyapa, Jakarta — Unjuk rasa yang berakhir rusuh sejak 25 Agustus 2025 lalu berakhir penjarahan.

Sejumlah kediaman tokoh publik dijarah massa.

Termasuk kediaman Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dijarah pihak ‘tertentu’ pada Minggu (31/8/2025) dini hari.

Peristiwa itu menimbulkan ‘luka’ mendalam bagi Sri Mulyani dan simpati dari berbagai kalangan.

Tak lama berselang muncul isu Sri Mulyani akan mundur dari jabatannya sebagai menteri keuangan.

Dua hari kemudian, Sri Mulyani mengunggah tulisan yang memantik rasa  kemanusiaan di akun Instagram resmi @smindrawati.

Tulisannya berjudul ‘Lukisan Bunga Itu’ dan simbol hati berwarna  merah disertai retakan hitam membelah hati.

Berikut tulisan lengkap Sri Mulyani:

Lukisan Bunga Itu ????

Laki-laki berjaket merah memakai helm hitam tampak memanggul Lukisan cat minyak Bunga diatas kanvas ukuran cukup besar. 

Dia membawa jarahannya dengan tenang, percaya diri keluar dari rumah pribadi saya yang menjadi target operasi jarahan hari minggu akhir Agustus 2025 dini hari.

Lukisan Bunga itu bagi penjarah pasti dibayangkan bernilai sekedar seperti lembaran uang.

Lukisan Bunga yang saya lukis 17 tahun lalu adalah hasil dan simbol perenungan serta kontemplasi diri, sangat pribadi. 

Seperti rumah tempat anak-anak saya tumbuh dan bermain, sangat pribadi dan menyimpan kenangan tak ternilai harganya.

Lukisan Bunga itu telah raib lenyap seperti lenyapnya rasa aman, rasa kepastian hukum dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di bumi Indonesia.

Bagi penjarah, rumah dan barang-barang tersebut hanyalah sekedar target operasi.

Para penjarah seperti berpesta, bahkan diwawancara reporter media: “dapat barang apa mas?” – dijawab ringan, dengan nada sedikit bangga tanpa rasa bersalah : “ lukisan”. 

Liputan penjarahan dimuat di media sosial dan diviralkan secara sensasional.

Menimbulkan histeria intimidatif yang kejam. 

Hilang hukum, hilang akal sehat dan hilang peradaban dan kepantasan, runtuh rasa perikemanusiaan.

Tak peduli rasa luka yang tergores dan harga diri yang dikoyak yang ditinggalkan. Absurd…!

Minggu kelabu akhir Agustus itu, ada korban yang jauh lebih berharga dibanding sekedar lukisan saya, yaitu korban jiwa manusia yang melayang yang tak akan tergantikan.

Affan Kurniawan, Muhammad Akbar Basri, Sarinawati, Syaiful Akbar, Rheza Sendy Pratama, Rusdamdiansyah, Sumari. Menimbulkan duka pedih yang mendalam bagi keluarga. Tragedi kelam Indonesia.

Dalam kerusuhan tidak pernah ada pemenang. Yang ada adalah hilangnya akal sehat, rusaknya harapan, runtuhnya fondasi berbangsa dan bernegara kita, negara hukum yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab.

Indonesia adalah rumah kita bersama.

Jangan biarkan dan jangan menyerah pada kekuatan yang merusak itu. 

Jaga dan terus perbaiki Indonesia bersama, tanpa lelah, tanpa amarah dan tanpa keluh kesah serta tanpa putus asa.

 

Reshuffle Kabinet: Mundur atau Dicopot?

Sepekan setelah penjarahan rumah, Sri Mulyani di-reshuffle dari kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Sri Mulyani jadi Menteri Keuangan RI.

Sri Mulyani mundur atau dicopot dari jabatannya?

“Ya bukan mundur, bukan dicopot. Bapak presiden selaku kepala negara dan pemerintahan tentunya kita semua paham bahwa beliau memiliki hak prerogatif maka kemudian atas evaluasi beliau memutuskan untuk melakukan perubahan formasi,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025) kemarin.

Saat ditanya lebih jauh alasan pergantian Sri Mulyani, Prasetyo Hadi tidak memberikan penjelasan detail.

“Pertimbangannya banyak. Itu kan (hak prerogatif) presiden,” ujarnya.

 

Rekam Jejak Mentereng Sri Mulyani

Sri Mulyani sudah empat kali menjabat sebagai Menteri Keuangan di Indonesia.

Pertama pada pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2005-2010.

Kemudian, menduduki posisi yang sama di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menjabat dua periode sekalgus, yakni 2014-2019 dan 2019-2024.

Presiden Prabowo Subianto kembali mempercayakan posisi Menteri Keuangan RI kepada Sri Mulyani. Ia dilantik Oktober 2024.

Wanita kelahiran Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962 ini, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, Senin (8/9/2025), menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada 1986.

Kemudian Sri Mulyani melanjutkan pendidikannya di University of Illinois at Urbana Champaign, Amerika Serikat.

Di kampus itulah ia memperoleh gelar Master of Science of Policy Economics pada tahun 1990 dan Ph.D. in Economics tahun 1992.

Di bidang keuangan, Sri Mulyani menjadi spesialis penelitian keuangan publik, kebijakan fiskal, dan ekonomi tenaga kerja.

Ia pernah terpilih menjadi Executive Director pada International Monetary Fund (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara sejak 1 November 2002.

Pada tanggal 21 Oktober 2004, Sri Mulyani mendapatkan penugasan pertama di kabinet sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Pada tanggal 5 Desember 2005, dia dilantik menjadi Menteri Keuangan.

Atas kinerjanya, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum pada 18 September 2006 di IMF-World Bank Group Annual Meetings di Singapura.

Ia juga terpilih sebagai perempuan paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 serta wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.

Sri Mulyani juga menjadi Menteri Keuangan terbaik untuk tahun 2006 oleh majalah Euromoney.

Kemudian di tahun 2008, Sri Mulyani menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Pada 1 Juni 2010, Sri Mulyani Indrawati menjadi Direktur Pelaksana di World Bank.

Presiden Joko Widodo menggaet Sri Mulyani untuk membantunya di Kabinet Kerja.

Pada Juli 2016, ia dilantik sebagai Menteri Keuangan.

 

Sumber: Sri Mulyani, Penjarahan, Lukisan Bunga Itu, dan Isu Mundur dari Kabinet – TribunNews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *