Perkuat Sektor Pertanian Demi Swasembada Pangan, Kementan dan Densus 88 Berkolaborasi

Indonesia menyapa, Batu – Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Detasemen Khusus (Densus 88) Anti Teror Mabes Polri dalam sebuah inisiatif strategis untuk memperkuat sektor pertanian nasional. Sinergi ini diwujudkan melalui pelatihan formulator pakan ternak ruminansia bagi warga binaan Densus 88, yang digelar di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, pada 17-21 Februari 2025.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Kementan dalam mendukung swasembada pangan serta pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Menurutnya, sektor pertanian memiliki peran strategis dalam memperkuat ekonomi nasional sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

“Kolaborasi ini tidak hanya membekali warga binaan dengan keterampilan baru, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk berkontribusi dalam sektor pertanian, khususnya peternakan,” ujar Amran.

Senada dengan itu, Kepala Badan PPSDMP, Ida Widi Arsanti menjelaskan bahwa pelatihan formulator pakan ternak ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam menyusun formulasi pakan yang berkualitas. Dengan keterampilan ini, warga binaan diharapkan mampu mengakses atau menciptakan peluang kerja di sektor peternakan di daerah asal mereka.

Peserta pelatihan berasal dari berbagai daerah, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP, Inneke Kusumawaty, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara Kementan dan Densus 88 dalam memberikan bekal keterampilan di sektor peternakan.

“Kami ingin menciptakan SDM unggul di sektor peternakan, khususnya dalam formulasi pakan dan inseminasi buatan. Oleh karena itu, kami menghadirkan fasilitator terbaik dari Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu dan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari,” jelas Inneke.

Lebih lanjut, Inneke menambahkan bahwa pakan ternak tidak bisa diberikan secara sembarangan. Dibutuhkan keterampilan dalam memilih dan mengolah bahan pakan agar memiliki nilai nutrisi optimal bagi hewan ternak. Misalnya, pemotongan rumput yang tepat dapat memudahkan konsumsi ternak, sementara pengolahan pakan secara kimiawi dapat meningkatkan daya cerna hewan.

Pelatihan ini mengombinasikan pembelajaran teori di kelas dengan praktik langsung, sehingga peserta dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Densus 88, termasuk Kepala Densus 88 Irjen Pol Sentot Prasetyo, serta beberapa direktur dan pejabat lainnya dari unit terkait.

Melalui pelatihan ini, diharapkan warga binaan tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga dapat berkontribusi dalam menciptakan kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan nasional. Sinergi antara Kementan dan Densus 88 menjadi bukti bahwa pertanian bisa menjadi instrumen perubahan sosial yang positif, membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *