Indonesia Menyapa, Jakarta — Kenaikan inflasi memberi dampak kepada perkembangan ekonomi khususnya kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal tersebut diungkapkan Irmawati A Husen, pelaku UMKM Ifamoy dalam sesi dialog di RRI Ternate, Kamis (11/7/2024).
“Kenaikan inflasi sekarang sangat berpengaruh kepada pelaku usaha khususnya pada UMKM,” ucapnya. “Karena UMKM sangat bersentuhan langsung dengan produksi makanan dan minuman.”
Terpisah, Akademisi Universitas Khairun (Unkhair), Nurdin I Muhammad menyampaikan, inflasi merupakan kenaikan harga yang terjadi secara umum. Ia juga menambahkan kontribusi terbesar dalam mendorong inflasi di Maluku Utara salah satunya berasal dari bahan pangan (makanan).
“Maluku Utara karena sebagian besar produk konsumsi impor (dikirim dari luar daerah), hal tersebut berimplikasi kepada kenaikan harga,” ucap akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unkhair.
Melansir data BPS Maluku Utara pada Juni 2024, terjadi inflasi Year on Year (y-on-y) sebesar 3,21 persen di Provinsi Maluku Utara.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 3,52 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Halmahera Tengah sebesar 1,84 persen.
Data inflasi di Maluku Utara pun lebih tinggi dari inflasi rata – rata nasional sebesar 2,84 per Mei 2024 seperti dilansir pada laman Bank Indonesia.
Sumber: RRI.co.id – Pelaku UMKM: Kenaikan Inflasi Mengganggu Dunia Usaha