Indonesia Menyapa, Jakarta — Sean ‘Diddy’ Combs dan tim hukumnya kembali mencoba mengajukan permohonan bebas bersyarat sebelum sidang pidana pada Mei 2025 pada Jumat (8/11). Mereka mengklaim permohonan itu memiliki pertimbangan baru yang lebih komprehensif.
Rapper yang dikenal sebagai P Diddy itu saat ini masih mendekam di Pusat Penahanan Metropolitan Brooklyn (MDC) setelah didakwa atas pemerasan, perdagangan seks, dan transportasi antarnegara untuk prostitusi.
Seperti diberitakan USA Today pada 8 November, dalam proposal terbaru, mereka kini menambahkan P Diddy bersedia untuk “sepenuhnya menjadi tahanan rumah.”
Ia bakal menjadi tahanan rumah baik di kediamannya di Miami yang senilai US$48 juta atau di tempat yang dinilai sesuai di New York.
Kunjungan keluarga juga disebut bakal sepenuhnya dipantau oleh pihak keamanan, dan akan menjalani “pengujian zat terlarang” bila diperlukan.
Selain itu, sama seperti proposal sebelumnya, kuasa hukum masih tetap menawarkan obligasi sebesar US$50 juta yang dijamin dengan ekuitas rumah Combs dan rumah ibunya di Florida.
Ia juga bakal berada dalam pantauan 24/7 oleh petugas keamanan, tidak ada akses internet dan juga telepon di luar pertemuan dengan penasihat hukum, daftar tamu hanya mereka yang telah disetujui, yakni pihak keluarga.
Mereka juga masih menegaskan bakal menyerahkan paspor P Diddy dan anggota keluarganya kepada pihak berwenang.
Hal tersebut diajukan meski kuasa hukum kembali membantah P Diddy membahayakan masyarakat dengan menyatakan bahwa bukti pemerintah atas dugaan kejahatannya – pemerasan, perdagangan seks, dan transportasi untuk terlibat dalam prostitusi – tidak memiliki “bobot” sebanyak yang mereka nyatakan.
Kuasa hukum turut menyatakan rapper tersebut tidak berisiko melarikan diri selama proses hukum berlangsung.
Pengajuan terbaru pada 8 November menjadi yang percobaan keempat tim kuasa hukum setelah dua kali mencoba pada awal penahanan dan ditolak oleh hakim, dan satu kali setelah P Diddy ditahan sekitar satu bulan.
Saat pertama kali banding, Hakim Magistrat AS Robyn Tarnofsky berpihak pada pengacara AS jika P Diddy berisiko jika dibebaskan. Hakim Andrew L. Carter juga tidak membebaskannya karena tidak ada jaminan P Diddy tidak akan sabotase saksi perkara.
Bulan lalu, banding tim hukum P Diddy kembali ditolak Hakim William J. Nardini.
Kuasa hukum mencoba membebaskan P Diddy karena menilai kliennya ‘tidak mungkin mempersiapkan persidangan’ dengan kondisi dan akses terbatas di MDC.
“Bahkan dengan asumsi Tuan Combs mendapatkan laptop dan pengacara dapat berbagi penemuan penting dengannya dan mengunjunginya di MDC setiap hari, tanpa gangguan, tidak mungkin bagi Tuan Combs untuk meninjau bukti yang luar biasa dalam kondisi saat ini,” tulis pengacaranya.
P Diddy disebut tidak dapat mengakses laptop “yang sesuai” bahkan pulpen dan buku catatan untuk mempelajari perkembangan kasusnya yang dapat meringankan tuduhan-tuduhan atasnya.
P Diddy saat ini terjerat begitu banyak gugatan dugaan pelecehan seksual, baik dari perempuan dan laki-laki, bahkan anak di bawah umur.
Namun, P Diddy saat ini baru didakwa atas tiga perkara setelah penangkapannya di New York pada September 2024, yakni pemerasan, perdagangan seks, dan transportasi terkait prostitusi.
Sidang pidana P Diddy akan berlangsung pada Mei 2025, sementara itu dirinya masih mendekam di MDC.
Sumber: P Diddy Ajukan Tawaran Baru Demi Bisa Keluar Tahanan Sebelum Sidang