Indonesia Menyapa, Jakarta — Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi Presiden Jokowi kumpulkan Ketua Umum Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Istana bicarakan Pilkada Jakarta.
Anies meminta masyarakat menilai pertemuan yang bertempat di Istana negara tersebut.
“Biarlah nanti masyarakat saja yang menilai,” kata Anies Baswedan kepada awak media di Jakarta Selatan, Senin (17/6/2024).
Mantan Menteri Pendidikan itu juga mengatakan bahwa dirinya lebih penting memikirkan Jakarta yang perlu perhatian lebih. Khususnya kata Anies, bagi masyarakat yang kecil dan lemah.
“Bagi kami yang penting, bahwa Jakarta ini rakyat kebanyakan membutuhkan perhatian khusus. khususnya mereka yang kecil, lemah, yang datang ke jakarta untuk mendapatkan kehidupan lebih baik. Yang tinggal di kota ini untuk lebih sejahtera,” terangnya.
Ia menegaskan dirinya fokus hal tersebut. Dibandingkan proses-proses politik.
“Saya lebih merasa penting untuk memikirkan nasib seperti warga kampung bayam, nasib warga kampung-kampung padat, yang akhir-akhir ini mereka tidak dijadikan prioritas utama,” lanjutnya.
Padahal kata Anies, kota Jakarta adalah kota untuk semua. Bukan hanya kota untuk yang sudah makmur. Tapi kota untuk mereka-mereka yang ingin makmur.
Sebelumnya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Parpol pendukung pemerintah pada akhir Mei lalu hanya membahas soal inflasi.
Hal itu disampikan Zulhas di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, (14/6/2024).
“Oh iya bicara namanya ketua umum parpol ketemu, bicara macam-macamlah. Tapi yang dibahas itu inflasi,” kata Zulhas.
Ia membantah bahwa pertemuan Presiden dengan para pimpinan Parpol tersebut membahas soal rencana perombakan atau reshuffle Kabinet yang akan dilakukan Jokowi menjelang lahir masa jabatannya.
“Hah? Enggak kita bahas soal inflasi,” katanya.
Zulhas tidak merinci siapa saja Ketum Parpol yang hadir dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi tersebut.
Hanya ia mengatakan bahwa selain inflasi dibahas juga soal Pilkada 2024 pada November nanti.
“Ya juga bicara soal Pilkada. Ga ada bicara reshuffle. Ga ada,” pungkasnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan sejumlah Ketua Umum partai politik pendukung pemerintah pada akhir bulan Mei kemarin. Presiden mengakui adanya pertemuan tersebut saat ditanya awak media usai meninjau penanganan stunting di RPTRA Taman Sawo, Kebayoran Baru, Jakarta Selasa, (11/6/2024).
“Ketemu (dengan Ketum Parpol),” kata Jokowi singkat.
Hanya saja Presiden membantah bahwa pertemuan dengan para Ketum Parpol tersebut membahas mengenai rencana perombakan Kabinet atau reshuffle.
Sebelumnya beredar kabar bahwa Presiden akan mengganti para menteri yang tidak mendukung kerja pemerintah menjelang berakhir pemerintahan pada Oktober mendatang.
“Tapi tidak berbicara itu (reshuffle),” pungkasnya.