Nyamm! Empal hingga Tongseng di Resto Modern Ini Punya Rasa Otentik

Kuliner

Indonesia Menyapa, Jakarta — Sebuah restoran di jantung kota berhasil sajikan makanan tradisional jadi lebih modern. Empal hingga tongsengnya memiliki cita rasa otentik yang dipertahankan.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengangkat sebuah makanan tradisional agar diterima lebih banyak konsumen. Salah satu yang paling berdampak adalah penyajian yang dibuat menarik dengan tetap mempertahankan cita rasa agar tak kehilangan identitas aslinya.

Begitu pula konsep yang diusung oleh The Acre sebagai salah satu restoran pendatang baru di tengah jantung kota. The Acre yang baru buka pada 2021 berhasil menghidangkan makanan tradisional dengan cara yang menarik.

Tempatnya yang nyaman juga membuat para pengunjungnya cozy dan betah berlama-lama. Masuk ke The Acre rasanya seolah tak lagi di Jakarta, ditambah dengan hidangan makanan tradisionalnya yang modern tetapi tetap terasa asli.

 

The Acre Menteng
The Acre menawarkan suasana yang nyaman di tengah kota seolah sejenak melipir dari hiruk pikuk. Foto: detikcom/Diah Afrilian

 

Suasana nyaman di tengah kota

The Acre yang berada di Jl. HOS. Cokroaminoto Nomor 100, Menteng menawarkan tempat makan yang berbeda dari kebanyakan restoran di sekitarnya. Jika melihatnya sekilas dari luar, kamu pasti tak menyangka suasana yang berbeda di dalamnya.

Restoran ini memiliki area parkir yang luas dan bangunan restoran yang tak kalah luas. Rafi, selaku Manajer Marketing The Acre, menyebut restoran ini berdiri di atas tanah seluas 1 hektar yang sengaja didesain dengan konsep yang berbeda.

Pasarnya yang lebih condong pada anak muda menyajikan suasana restoran yang hijau, teduh, dan dilengkapi gemericik air sehingga terasa lebih tenang. Walaupun samar-samar terdengar bising kendaraan jika duduk di bagian outdoor tetapi nuansa yang dihadirkan seolah tak lagi berada di Jakarta.

The Acre memiliki beberapa area yang konsepnya beragam. Mulai dari outdoor untuk bersantai, ruang VIP yang bertajuk budaya Nusantara, hingga salah satu area mirip mini garden yang teduh.

 

Racikan resep tradisional yang dielevasi

The Acre Menteng
Berbagai menu tradisional yang disajikan di sini masih mengacu pada resep masakan Indonesia asli. Foto: detikcom/Diah Afrilian

 

Ditemui oleh detikcom (14/8), Rafi menyebut resep-resep makanan Indonesia yang disajikan di sini masih merujuk pada resep tradisional. Cita rasanya terus dipertahankan walaupun penyajiannya dibuat lebih modern untuk menyasar kawula muda.

“Kalau inovasi yang dilakukan itu cuma 10% saja pada penyajiannya. Cita rasa, resep, dan bahan-bahan semuanya masih menggunakan resep tradisional asli,” ujar Rafi.

Pembuktiannya tampak pada beberapa menu yang sempat kami cicipi saat mendatangi The Acre. Beef Ribs Tongseng yang menjadi andalan di sini diracik dengan kuah yang lembut gurih dan santannya yang tak terlalu kental.

Penggunaan daging bagian iga yang dimasak hingga lembut juga membuat tongsengnya lebih mantap. Racikan bumbunya tak jauh berbeda dengan yang bisa ditemukan di para penjual tongseng legendaris, hidangan ini paling enak dipadukan dengan nasi putih hangat, emping, dan sambal hijaunya yang segar.

Selain menu berkuah, ada juga nasi goreng kampung yang komplet. Nasi berempah yang sedikit smokey dilengkapi dengan tiga tusuk sate ayam, telur omega setengah matang, acar, selada, dan kerupuk emping.

Nasi goreng tidak hanya terasa manis sebab penambahan kecap, tetapi rasa rempah layaknya nasi goreng rumahan yang dibuat ibu saat sarapan bisa terasa pada setiap suapannya. Begitu pula pelengkap sate ayamnya yang dibalut bumbu kacang dengan sentuhan sedikit pedas dan tak semata-mata manis seperti hanya menggunakan kacang dan kecap saja.

 

The Acre Menteng
Sajian bebek yang renyah di luar dan juicy di dalam juga bisa dipesan di sini. Foto: detikcom/Diah Afrilian

 

Penikmat kudapan tradisional yang ingin lebih otentik lagi juga bisa memesan Acre Crispy Duck dan Empal Lumajang. Kedua menu ini seolah menjadi menu wajib yang paling banyak dipesan oleh pelanggan yang datang.

Acre Crispy Duck memiliki keistimewaan pada bebek gorengnya. Tekstur renyah didapatkan dari bagian kulit bebek. Setelah renyahnya hilang tekstur yang juicy dan lembut akan dilanjut saat mengunyah bagian lemak kulit bebek hingga daging yang paling dekat dengan tulang.

Bebek gorengnya dimasak hingga empuk, tidak amis, dan tidak liat. Dipadukan dengan nasi kecombrang, aroma harumnya tak hanya memanjakan lidah tetapi juga merangsang indera penciuman.

Pada menu Empal Lumajang penyajian potongan daging empal yang mlekoh dengan nasi kecombrang yang besar porsinya juga cocok dinikmati 2-3 orang. Ciri khas daging empal yang identik dengan ketumbar yang kuat terasa pada hidangan ini.

Ditambah dengan kucuran racikan bumbu kecap yang menambah rasa legit berdampingan dengan aroma ketumbar dan lengkuas yang cukup kuat. Namnu tekstur empalnya sendiri tidak terlalu kering dan masih lebih lembut daripada empal tradisional yang dimasak agak kering.

 

Jajanan pasar tak kalah dari pastry Barat

The Acre Menteng
Sajian jajanan pasar di sini juga mendapatkan perhatian yang spesial samapi-sampai ada chef khusus untuk menangani menu tersebut. Foto: detikcom/Diah Afrilian

 

Di samping berbagai menu utama andalannya, kami dibuat kagum dengan penyajian jajanan pasar di sini. Memasuki area dessert The Acre, tampak jajanan pasar yang disejajarkan bersamaan dengan berbagai olahan pastry dan kue menggambarkan bahwa kudapan tradisional juga tak kalah saing.

Jajanan pasar di sini tidak semata-mata disajikan sebagai ‘asal ada’. Ada chef atau koki khusus yang bertugas untuk menyajikan jajanan pasar yang segar dengan rasa otentik setiap hari.

“Kebetulan owner kita memang hobi dan suka sama jajanan pasar. Jadi menu-menu jajanan pasar di sini beliau yang mengkurasi, resepnya juga dari beliau, dan selalu dipantau kualitasnya,” jelas Rafi.

Mulai dari ongol-ongol, lemper ayam, lumpur surga, hingga kue talam disajikan dengan kualitas premium. Pilihan jajanan pasar ini cocok untuk dipesan sebagai pencuci mulut yang tak terlalu berat seperti pastry atau kue yang manis.

 

Gimmick akhir pekan yang unik

The Acre Menteng
Bakul jamu hingga gerobak bakmi juga dihadirkan setiap akhir pekan untuk menyapa para tamu dengan lebih spesial. Foto: detikcom/Diah Afrilian

 

Jika datang ke The Acre pada akhir pekan para pengunjung dapat menemukan hiburan yang unik. Walaupun menyasar pasar yang lebih modern tetapi The Acre tetap menonjolkan racikan khas Indonesia yang diluapkan melalui kehadiran jamu.

Jamu-jamu seperti Wedang Jahe dan Kunyit Asem dibuat secara homemade dan dikemas dengan botol-botol kaca yang cantik. Khusus pada perayaan Hari Kemerdekaan, The Acre menyajikan jamu-jamu dengan gaya khas jamu tradisional dengan wadah-wadah kayu dan rempah-rempah di belakangnya.

Begitu pula dengan gerobak bakmi yang selalu dihadirkan setiap pagi saat akhir pekan. Rafi berbagai cerita bahwa gerobak bakmi yang dihadirkannya setiap pagi saat akhir pekan kerap diburu oleh pengunjung yang baru saja selesai berolahraga atau car free day.

“Kalau hari Minggu pagi gitu kita memang suka ada gerobak bakmi. Benar-benar pakai gerobaknya di depan sana (dekat pintu masuk). Antusiasnya juga bagus, orang-orang yang habis olahraga atau CFD datang ke sini buat sarapan bakmi,” paparnya.

Inovasi yang dilakukan oleh The Acre ini menjadi bukti bahwa makanan tradisional tak hanya bisa dinikmati oleh orang lokal saja. Tetapi sudah waktunya resep warisan nenek moyang bersaing dengan hidangan-hidangan dari luar negeri lainnya.

 

Sumber: Nyamm! Empal hingga Tongseng di Resto Modern Ini Punya Rasa Otentik (detik.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *