Indonesia Menyapa, Khyber — Pesona musim dingin yang menakjubkan disuguhkan oleh Lembah Kalam di Khyber Pakthunkhwa, Pakistan. Daerah itu kini menjadi pusat ekowisata yang menarik perhatian banyak wisatawan.
Para wisatawan dari berbagai kalangan berdatangan untuk menikmati ketenangan alam, mencari pelarian dari hiruk pikuk kota, serta menikmati hidangan khas setempat sambil menikmati keindahan alam yang menakjubkan, terutama di bawah cahaya bulan.
Mengutip Daily Times, Rabu (20/11/2024) setiap akhir pekan, hotel-hotel lokal dipenuhi wisatawan yang datang untuk menikmati udara musim dingin,suasana alam yang diiringi kicauan burung. Salah satu hidangan yang paling terkenal di daerah tersebut adalah Chappli Kabab.
Adapun ikan trout yang melimpah, telah menjadi favorit para wisatawan yang datang untuk menikmati ekowisata Lembah Kalam. Salah satu wisatawan yang berkunjung ke sana adalah Haseeb Khan dari Peshawar, ia tertarik mengunjungi Kalam tidak hanya karena pesona alamnya yang memikat, tetapi juga karena cita rasa makanan pedas khas daerah tersebut.
“Cuaca di Kalam sangat luar biasa. Kami menikmati suasana yang penuh kegembiraan ini dan kami akan kembali lagi untuk menyaksikan salju turun,” ujarnya.
Saat Kalam berubah menjadi negeri ajaib di musim dingin, wisatawan akan terpesona oleh keindahan Danau Mahodand yang terletak pada ketinggian lebih dari 2.800 meter. Air danau yang masih alami dengan warna kebiruan yang memukau menawarkan latar belakang sempurna bagi para wisatawan yang mencari ketenangan sekaligus petualangan.
Salah satu kegiatan populer di sana adalah berperahu santai di atas perairan danau yang dingin, pengalaman ini memberikan kesan yang mendalam dengan latar belakang alam yang mempesona.
Pengunjung laiinya yang berasal Nowshera, Naveed Khan, membagikan pengalamannya yang terbayarkan setelah menunggu momen untuk bisa berkunjung ke wilayah yang indah itu.
“Saya datang ke Kalam bersama keluarga setelah tiga tahun untuk menikmati pemandangan alamnya yang menakjubkan dan cuaca dingin pada akhir pekan,” ucap Khan.
Ia juga menyebut bahwa Danau Mahodand terkenal bukan hanya karena pemandangannya yang luar biasa saja, tetapi juga karena airnya yang dingin dan ikan trout yang melimpah.
Para wisatawan dapat menjelajahi danau dengan perahu dengan biaya sekitar Rs 200. Infrastruktur yang lebih baik dan jalan raya yang telah diperbaiki di wilayah Swat juga semakin mempermudah akses untuk menikmati berbagai olahraga petualangan di Upper Swat, yang menambah daya tarik kawasan tersebut.
Juru bicara Otoritas Pariwisata dan Kebudayaan di sana, Saad Khan, mengungkapkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan akomodasi dan fasilitas bagi wisatawan serta para pecinta olahraga petualangan selama musim dingin di Khyber Pakhtunkhwa.
Di bawah Proyek Pengembangan Ekowisata (ETP), tempat perkemahan dengan fasilitas lengkap seperti dua hingga empat tempat tidur, kamar mandi, dan dapur, telah didirikan di sejumlah lokasi wisata, termasuk di divisi Malakand dan Hazara. Selain itu, tempat perkemahan baru juga dibangun di sekitar Danau Mahodand dan Sharan dekat Danau Saiful Malook.
Sebanyak 10 tempat perkemahan lainnya telah dibuka di berbagai lokasi wisata lainnya seperti di Sharan Kaghan Mansehra, Mahaband Buner-Swabi, Allai Batagram, hingga Bamburait Chitral.
Tempat perkemahan tersebut juga dilengkapi dengan pengaturan keamanan yang ketat oleh polisi pariwisata, dan tarif sewa tempat perkemahan bervariasi antara Rs 3500 hingga Rs 5000 per malam. Sementara hotel-hotel swasta di lembah Khagan dan Naran mematok tarif sekitar Rs 12.000 hingga Rs 15.000 per kamar.
Untuk semakin meningkatkan kenyamanan wisatawan, pihaknya juga memperkuat keberadaan petugas keamanan di tempat-tempat wisata. Petugas yang terlatih itu siap menghadapi situasi apapun dan fasih dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Inggris, untuk mempermudah komunikasi dengan wisatawan asing.
Kemudian aplikasi seluler semaca pplikasi keamanan turis telah diluncurkan untuk memudahkan wisatawan menghubungi polisi pariwisata jika ada keadaan darurat.
Pemerintah juga telah melakukan investasi besar-besaran dalam peningkatan infrastruktur, seperti jaringan jalan, transportasi, dan fasilitas akomodasi. Pembangunan hotel, resor, dan rumah peristirahatan baru memudahkan wisatawan menemukan tempat menginap yang sesuai.
Sementara itu, pengembangan jalan raya mengurangi kemacetan di stasiun-stasiun pariwisata yang sudah ada. Manajer Umum Otoritas Pariwisata dan Kebudayaan, Muhammad Ali Syed, menyebutkan bahwa sejumlah air terjun indah seperti Lamchar, Sajkot, Noori, dan lainnya kini sedang dikembangkan untuk meningkatkan daya tarik ekowisata.
Selain itu, tempat-tempat wisata baru dan jalur jip sedang dibangun untuk menghubungkan area wisata, seperti di Abbottabad, Haripur, dan Mansehra. Pemerintah juga mengembangkan 15 jalur jip di kawasan wisata populer seperti Galiyat, Kaghan, Naran, dan Kalam untuk mengurangi kepadatan dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
Untuk lebih mendukung pariwisata, masyarakat lokal juga didorong untuk menyediakan akomodasi bagi wisatawan yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi penduduk pedesaan. Dengan berbagai inisiatif itu, wilayah Swat, terutama Kalam dan sekitarnya semakin menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan kuliner khas, serta berbagai aktivitas petualangan di musim dingin.
Sumber: Lembah Kalam di Pakistan: Pesona Musim Dingin dan Kuliner Khas yang Pedas