Indonesia Menyapa, Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa invasi militer Israel ke kota Rafah di Gaza selatan dapat menyebabkan “pertumpahan darah”. Badan kesehatan PBB tersebut pun mengumumkan rencana darurat terkait rencana serangan Israel ke Rafah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya telah bertekad untuk menghancurkan para anggota Hamas yang tersisa di Rafah, tempat sebagian besar penduduk Gaza mencari perlindungan dari perang selama hampir tujuh bulan.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (4/5/2024), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan kemungkinan dampak buruk terhadap 1,2 juta orang yang mengungsi di Rafah.
“WHO sangat prihatin bahwa operasi militer skala penuh di Rafah, Gaza, dapat menyebabkan pertumpahan darah, dan semakin melemahkan sistem kesehatan yang sudah rusak,” kata Tedros dalam postingan di media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter.
Dalam sebuah pernyataan, WHO mengumumkan rencana darurat, namun memperingatkan “sistem kesehatan yang rusak tidak akan mampu mengatasi lonjakan korban dan kematian akibat serangan Rafah”.
“Ini sama sekali tidak akan mencegah tambahan angka kematian dan luka-luka yang diperkirakan disebabkan oleh operasi militer tersebut,” ujar perwakilan WHO di wilayah Palestina Rik Peeperkorn kepada para wartawan di Jenewa, Swiss.
Menurut WHO, sebagian besar fasilitas kesehatan di wilayah Gaza telah rusak atau hancur di tengah bombardir besar-besaran Israel.
Hanya 12 dari 36 rumah sakit di Gaza dan 22 dari 88 fasilitas kesehatan primer yang “berfungsi sebagian”, kata badan kesehatan PBB tersebut.
“Sebagai bagian dari rencana darurat, WHO dan mitranya berupaya segera memulihkan dan menghidupkan kembali layanan kesehatan,” kata WHO dalam pernyataannya.
WHO menambahkan bahwa tiga rumah sakit di Rafah yang saat ini beroperasi akan menjadi tidak dapat dijangkau ketika situasi memanas.
Operasi militer di Rafah dapat memicu gelombang pengungsian baru, yang menyebabkan kepadatan penduduk, terbatasnya akses terhadap makanan, air dan sanitasi serta lebih banyak wabah penyakit, tambah WHO.
Dalam pernyataannya, WHO menyerukan “gencatan senjata segera dan jangka panjang serta penghapusan hambatan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan mendesak ke dalam dan di seluruh Gaza, pada skala yang diperlukan.”
Sumber: WHO Wanti-wanti Invasi Israel ke Rafah Akan Picu Pertumpahan Darah! (detik.com)