Indonesiamenyapa, Jakarta — Beredar sebuah unggahan foto tangkapan layar dari sebuah artikel dengan narasi terkait salah Jumat. Narasi tersebut mengklaim bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas merencanakan salat Jumat diganti ke hari Sabtu.
Namun setelah ditelusuri melalui Kominfo.go.id, klaim yang mengatakan pergantian salat Jumat ke hari Sabtu adalah keliru. Artikel yang beredar tersebut merupakan hasil suntingan dari artikel aslinya.
Artikel asli berjudul “Membisu Pengajian Ustadz Hanan Attaki Dibubarkan, Menag Yaqut Kecam Warga Protes Gereja Belum Miliki Izin”. Isi konten sebenarnya pada situs Democrazy yaitu tentang pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang menyesalkan pembubaran ibadah.
“Polemik izin rumah ibadah harus dilaporkan ke Pemerintah Daerah setempat. Agar dapat diambil langkah penyelesaiannya sesuai hukum,” kata Yaqut.
Aksi pembubaran ibadah tersebut diketahui di Lampung pada pertengahan Februari 2023. Tetapi dalam narasi asli tidak terdapat pernyataan Menag Yaqut terkait rencana pemindahan shalat Jumat ke hari Sabtu.
Maka dapat disimpulkan jika Menag Yaqut memindahkan shalat Jumat ke Sabtu merupakan hoaks. Faktanya, narasi yang diberikan pada gambar merupakan hasil editan. (HAS)