Indonesia Menyapa, Nganjuk – Sebanyak 136 orang penyuluh di Jawa Timur mengikuti sertifikasi kompetensi penyuluh pertanian untuk mendukung swasembada pangan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian – Kementan melalui Tempat Uji Kompetensi Perhimpunan Penyuluh Pertanian (TUK PERHIPTANI) Jawa Timur, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk dan Magetan, serta Polbangtan Malang.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia harus swasembada pangan, tidak impor. Sebuah tantangan yang tidak ringan bagi kementan, karena menyangkut produk pertanian.
Pernyataan itu diperkuat kembali oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman yang mengatakan bahwa penyuluh menjadi pahlawan pangan dan garda terdepan dalam mewujudkan swasembada pangan.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyampaikan SDM penyuluhan memegang peran penting untuk kemajuan pertanian.
“Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Perannya sangat signifikan dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kegiatan sertifikasi penyuluh pertanian dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian yang juga Ketua LSP Pertanian Kementerian Pertanian, Inneke Kusumawaty, secara hybrid Sabtu (15/2/2025) di dua lokasi yaitu Nganjuk dan Magetan.
Inneke menekankan pentingnya standarisasi kompetensi khususnya penyuluh pertanian dalam rangka mewujudkan swasembada pangan. “Sertifikasi penting dilakukan, karena penyuluh pertanian merupakan ujung tombak penggerak pengembangan sektor pertanian,” kata Inneke.
Kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan oleh TUK DPW Perhiptani Jatim di Kabupaten Nganjuk diikuti oleh 70 orang peserta, di Kabupaten Magetan sebanyak 26 orang peserta, serta di Polbangtan Malang sebanyak 40 orang.
Kesan mendalam disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Nganjuk, bahwa kegiatan ini akan menjadi titik awal perubahan kinerja yang lebih bagus dan disiplin pegawai, sehingga membantu dalam mengatasi problema di wilayah kerjanya dan akan dapat membantu meningkatkan pendapatan petani.
“Melalui kegiatan ini penyuluh pertanian akan diakui kompetensinya sehingga diharapkan dapat segeramewujudkan dan mempercepat swasembada pangan di Indonesia,” ujar Eka Herissuparman, Ketua Kelompok Substansi Standardisasi dan Sertifikasi Profesi, pada Pusat Pelatihan Pertanian.