Indonesia Menyapa, Jakarta — Setelah malang melintang di industri smartphone, Xiaomi terjun ke bisnis mobil listrik. Model yang telah mereka luncurkan, Xiaomi SU7, terindikasi laris manis di negara asalnya, China.
Nah, pendiri Xiaomi Lei Jun mengungkap, sanksi yang dikenakan Amerika Serikat pada Xiaomi di masa pemerintahan Donald Trump, berada di balik keputusan mereka membuat mobil listrik, sebagai strategi diversifikasi produknya.
Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Lei Jun menyebut keputusan untuk memasukkan Xiaomi di daftar hitam sanksi AS dilakukan pada masa-masa akhir pemerintahan Trump. Lei Jun pun mengaku kaget mendengarnya.
“Saya menerima panggilan telepon dari seorang teman yang mengatakan bahwa kami kena sanksi. Hal itu seperti kilat di langit biru,” katanya. Itu memicu meeting direksi darurat yang akhirnya menghasilkan keputusan Xiaomi perlu memproduksi kendaraan listrik.
“Jika bukan karena imbas besar dari sanksi AS yang tak diharapkan ini, kami mungkin tidak akan terburu-buru memasuki industri otomotif yang kompleks ini,” tambah Lei Jun.
Acara di Beijing itu, di mana Lei merinci upaya Xiaomi untuk meluncurkan kendaraan listrik yang akan menggoda pembeli Tesla dan merek mewah terkenal seperti BMW dan Mercedes, disaksikan lebih dari 1,5 juta orang di WeChat.
Xiaomi menantang sanksi tahun 2021 itu di pengadilan federal AS dan memenangkan pembatalan tindakan yang akan membatasi investasi AS bulan Mei tahun itu. Saat itu, Lei mengatakan Xiami telah memulai pengembangan SU7, mobil listrik sporty mirip Porsche yang dibanderol di bawah USD 30.000.
Xiaomi menetapkan target penjualan 120.000 unit. Jumlah ini adalah peningkatan signifikan dibanding awal tahun ini, ketika perusahaan awalnya menetapkan target penjualan tahun pertama 76.000 unit. Xiaomi mengirim lebih dari 25.000 kendaraan listrik di akhir Juni dan diperkirakan mencapai target 100,000 unit bulan November.
“Saya harus berterima kasih atas kecelakaan yang terjadi tiga tahun lalu,” katanya mengenai sanksi tersebut, yang mendorong upaya perusahaan melakukan diversifikasi karena cemas sanksi tersebut akan merugikan bisnis ponsel pintarnya.
SU7 sejauh ini hanya tersedia di Cina. Lei mengatakan targetnya adalah agar Xiaomi menjadi salah satu dari lima produsen mobil global teratas.
Sumber: Xiaomi Buru-buru Bikin Mobil Listrik Gegara Donald Trump (detik.com)