Indonesia Menyapa, Jakarta — Presiden Iran Masoud Pezeshkian akan menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) kelompok 5 negara berkembang terdepan BRICS mendatang di Rusia, kata media pemerintah mengutip duta besar Teheran di Moskow, Minggu (15/9).
Pertemuan itu terjadi di tengah-tengah ketegangan dengan Barat terkait kerja sama militer antara kedua negara.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, Selasa (17/9), mengatakan Rusia telah menerima rudal balistik dari Iran dan kemungkinan besar akan menggunakannya di Ukraina dalam beberapa pekan. Kerja sama antara Moskow dan Teheran mengancam keamanan Eropa yang lebih luas, ujarnya.
AS, Jerman, Inggris dan Prancis, pada Selasa (10/9) memberlakukan sanksi-sanksi baru terhadap Iran, termasuk langkah-langkah terhadap maskapai nasionalnya, Iran Air.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi, Rabu (11/9), mengatakan bahwa Teheran tidak mengirimkan rudal balistik ke Rusia dan bahwa sanksi-sanksi yang diterapkan oleh AS dan tiga negara Eropa terhadap Iran bukanlah solusi.
Duta besar Iran untuk Rusia Kazem Jalali, Minggu (15/9), mengonfirmasi bahwa Pezeshkian akan menghadiri KTT BRICS yang beranggotakan ekonomi besar yang baru berkembang, yang dijadwalkan diselenggarakan di Kazan, Rusia mulai 22 Oktober hingga 24 Oktober, menurut media pemerintah.
Pezeshkian akan bertemu sejawatnya dari Rusia, Vladimir Putin di sana, kata Jalali.
Iran dan Rusia akan menandatangani perjanjian kerja sama komprehensif bilateral.
Sumber: Presiden Iran akan Hadiri KTT BRICS di Rusia (voaindonesia.com)