Indonesia Menyapa, Jakarta — Presiden Ferdinand Marcos pada hari Senin (30/9) meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik (EV) pertama di Filipina, dan menyebutnya sebagai “masa depan” energi ramah lingkungan.
Pabrik litium-besi-fosfat milik Australia itu bertujuan untuk memproduksi baterai dua gigawatt-jam per tahun pada tahun 2030, yang dapat menggerakkan sekitar 18.000 kendaraan listrik atau hampir setengah juta sistem baterai rumah.
“Kita telah bekerja sangat keras dan berusaha melakukan yang terbaik untuk membawa teknologi semacam ini ke Filipina dengan kesadaran yang jelas bahwa ini adalah masa depan,” kata Marcos dalam pidatonya yang disiarkan secara langsung.
“Kehadiran pabrik pertama di Filipina untuk baterai besi fosfat canggih ini membuka jalan bagi Filipina untuk menjadi pemain dalam penyimpanan energi ramah lingkungan di dunia.”
Terletak di kota New Clark di utara Manila, fasilitas StB Giga Factory Inc. ini akan menciptakan 2.500 pekerjaan dan menyalurkan $89,2 juta ke perekonomian setiap tahun, kata Marcos.
Investasi ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk “mengalihkan negara kita ke energi terbarukan”, dan akan membantu Manila “menarik lebih banyak investor pada fasilitas energi terbarukan di negara ini,” tambahnya.
Sumber: Presiden Filipina Resmikan Pabrik Baterai EV Pertama (voaindonesia.com)