Indonesia Menyapa, Jakarta — Kenikmatan ayam ingkung khas Jawa hadir di restoran ini. Dimasak dengan teknik slow cooking, menciptakan tekstur lembut dengan rasa gurih berempah yang menggugah selera!
Kebanyakan restoran Jawa di Jakarta dan sekitarnya hanya menawarkan menu-menu umum, seperti gudeg, nasi gandul, nasi krawu, atau bakmi Jawa. Namun, tidak dengan restoran ini yang menawarkan ayam ingkung.
Ayam ingkung merupakan sajian ayam khas Jawa yang dimasak dengan rempah spesial.
Memiliki arti ‘mengayomi’, diambil dari kata ‘jinakung’ dan ‘manekung’ yang dalam bahasa Jawa kuno berarti memanjatkan doa. Oleh karena itu, hidangan ini umumya disajikan dalam acara tasyakuran hingga pesta pernikahan.
Namun, tidak sebatas di acara tertentu saja, tetapi menu ini juga bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Kamu bisa merasakan kenikmatan olahan ayam ini di restoran Kandang Ingkung Resto & Kopi yang ada di Mutiara Gading City, Bekasi.
Restoran Jawa ini bisa jadi pilihan jika ingin menikmati masakan khas Jawa dengan pengalaman bersantap di alam terbuka.
Sejumlah olahan ayam ingkung tersedia di tempat ini, hingga menu masakan Jawa tradisional lainnya, seperti garang asem bambu dan batok ayam petai Cina.
1. Restoran ‘hidden gem’ suasana pedesaan
Awal mulanya Kandang Ingkung Resto & Kopi hanya ada di Jogja. Seiring berjalannya waktu, mereka melebarkan sayap ke sekitar Jakarta, termasuk Bekasi.
Kandang Ingkung hadir menawarkan konsep restoran tradisional Jawa dengan suasana tenang ala pedesaan.
Memang ada di dalam perumahan bergengsi Mutiara Gading City, tetapi letaknya cukup tersembunyi. Pengunjung harus melewati jalan kecil dengan suasana seperti di tengah hutan untuk menemukan restoran ini.
Meskipun perjalan cukup panjang, tetapi dijamin tidak akan menyesal. Pengunjung bakal disambut suasana restoran yang asri dan tenang karena berada jauh dari pusat keramaian.
Restorannya juga dibangun dalam satu kawasan luas dengan beberapa pilihan area makan. Bisa makan di area indoor bangunan rumah Joglo atau menikmati suasana asri di area saung dan lesehan.
Sejumlah ornamen khas Jawa hadir mendukung konsep restoran ini. Mulai dari bangunan joglo dengan limasan kayu yang khas sampai gerobak andong.
Area dapur khusus menggoreng dan garang asem bambu dibiarkan terbuka (open kitchen), sehingga pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan makanan tersebut.
2. Spesial ayam ingkung dan masakan Jawa lain
Ayam ingkung tersedia dalam pilihan yang digoreng atau dimasak dengan kuah santan kental.
Teknik masak ‘slow cook’ membuat ayam diungkep bumbu khas selama kurang lebih 4-6 jam. Menciptakan tekstur ayam lembut dengan bumbu meresap sampai ke dalam.
Selain ayam ingkung original dan goreng, restoran ini juga menawarkan menu Ingkung Ayam Bakar Oseng Sereh, Ingkung Ayam Bakar Kraton, Batok Ayam Petai Cina, sampai Garang Asem Bambu.
Gorengan juga tersedia, seperti Tempe Mendoan, Bakwan Jagung, Singkong Keju, Tahu Goreng, sampai Pisang Goreng Kepok Kuning.
Harga menu makanannya dibanderol mulai dari Rp 9 ribu sampai Rp 171 ribu untuk ayam ingkung spesial paket 4 orang.
3. Sedapnya ayam ingkung yang gurih berempah
Jika pesan ayam ingkung di sini, bisa pilih ayam utuh yang dapat dinikmati untuk empat orang atau per potong. Boleh juga pilih ayam ingkung original dengan kuah santan kental atau ayam ingkung goreng.
Kedua pilihan paket ini sama-sama dilengkapi nasi (bisa pilih nasi putih atau nasi gurih), oseng sayur jantung pisang, oseng daun pepaya, mentimun, sambal, hingga peyek bayam.
DetikFood mencoba dua potong ayam ingkung original dan goreng (Rp 45.000), dilengkapi nasi gurih. Komposisi lauk di dalam satu porsinya sama, hanya olahan ayamnya yang berbeda.
Wah! Tampilan menunya amat menggugah selera. Disajikan di tampah bambu bulat beralaskan daun pisang, dengan setiap komponen tersusun rapi mengelilingi tampah.
Kedua potongan ayam yang disajikan adalah bagian paha. Meskipun menggunakan ayam kampung, tetapi proses masak yang lama membuat tekstur daging ayamnya sangat lembut. Sampai-sampai bisa dinikmati hanya dengan sendok garpu, tanpa perlu bantuan tangan langsung. Daging ayamnya juga tebal dan banyak.
Ayam ingkung original disajikan dengan siraman kuah santan kental yang melimpah. Bumbunya menyerap sampai ke dalam dengan rasa gurih berempah yang didominasi rasa rempah kemiri dan ketumbar. Adapun sedikit sentuhan rasa pedas di akhir. Menurut kami, rasa bumbunya juga agak mirip bumbu botok.
Rasanya semakin nikmat jika makannya dibarengi nasi gurih, oseng sayurannya, dan sambal korek yang cukup pedas. Perpaduan ini menciptakan citarasa gurih, pedas, dan manis yang seimbang. Jangan lupakan peyek bayamnya supaya ada tambahan tekstur renyah.
Kalau tidak begitu suka bumbu bersantan, bisa pesan ayam ingkung goreng. Bagian luar ayamnya memang terlihat kering, tetapi ternyata bagian dalamnya masih sangat lembut dan juicy.
Bumbu ayam gorengnya punya sentuhan rasa rempah lengkuas dan ketumbar yang ringan. Didominasi rasa gurih, tetapi ada sedikit sentuhan manis di akhir. Sangat cocok dinikmati dengan sambal korek bawangnya yang pedas.
Untuk hidangan ayam goreng, sebenarnya disajikan juga bumbu santan ingkungnya secara terpisah. Namun, menurut kami rasanya agak kurang cocok jika dipadukan dengan ayam goreng ini.
Nasi gurih yang ada sentuhan aroma daun pisang juga menjadi pilihan pas karena menambah citarasa hidangan ini.
4. Garang asem bambu layak dicoba
Jangan lewatkan garang asem bambu yang tidak kalah enak. Disajikan dalam satu ruas bambu dengan panjang sekitar 50-60 cm.
Proses masak garang asem juga masih tradisional. Bambu yang dibakar dengan kayu ini menciptakan aroma dan rasa asap sedap yang menyerap ke dalam ayam.
Garang asem terdiri dari 6-8 potongan kecil ayam, dilengkapi belimbing wuluh dan tomat merah utuh, potongan lengkuas, disiram kuah garang asem yang bening.
Seperti ayam ingkungnya, ayam di dalam garang asem ini juga punya tekstur daging empuk. Kuahnya lebih didominasi rasa asam kuat karena belimbing wuluh dan tomat merah yang melimpah. Meskipun asamnya kuat, tetapi tetap sedap dan menyegarkan. Adapun sedikut sentuhan rasa pedas ringan yang tercap di ujung lidah.
Dengan harga Rp 102.000, garang asem ini punya porsi besar, bisa dinikmati 3-4 orang.
5. Tempe mendoan hingga es dawet segar
Tempe mendoan dan pisang yang digoreng dadakan juga bisa dicoba. Dalam satu porsi (Rp 17.500), ada empat potong tempe mendoan dan pisang goreng.
Tempe mendoan dilengkapi sambal kecap. Tempenya agak hambar, tetapi bisa diakali dengan dicocol ke sambal kecapnya yang memberikan sentuhan rasa pedas, manis, gurih yang nikmat.
Tipe pisang gorengnya juga bukan yang digoreng renyah sampai garing, tetapi adonannya agak basah. Rasanya manis, dengan sentuhan sedikit asam dari pisangnya.
Sebagai penghilang dahaga, bisa menikmati segelas Es Dawet Pelangi (Rp 17.000) dengan rasa manis yang cukup kuat dari gula merahnya. Dawetnya punya tekstur kenyal lembut dan mudah dikunyah.
Sumber: Kandang Ingkung: Spesial! Ayam Ingkung Kuah Santan di Resto Ndeso