Indonesia Menyapa, Jakarta — Pemerintah China mengeluhkan pertumbuhan AI tak akan sehat jika terus disetir oleh Amerika Serikat.
Pernyataan ini dilontarkan perwakilan China di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengomentari regulasi Amerika terbaru yang mengincar investasi terkait AI di China. Menurut China, regulasi ini akan menghambat pengembangan teknologi AI.
Peraturan tersebut melarang atau mewajibkan perizinan untuk investasi tertentu terkait AI dan sejumlah sektor teknologi lain di China, yang dianggap bisa membahayakan keamanan nasional Amerika.
“Kami sangat menolak sanksi ini,” kata duta besar China untuk PBB Fu Cong, setelah Majelis Umum PBB memutuskan untuk mengadopsi resolusi dari China yang bertujuan menggenjot kerja sama internasional untuk mengembangkan AI, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (2/7/2024).
Resolusi PBB tersebut mengajak komunitas internasional untuk menyediakan dan mempromosikan lingkungan bisnis yang terbuka, adil, inklusif, dan tidak diskriminatif di seluruh sistem kecerdasan buatan yang aman dan terpercaya.
Menurut Fu Cong, aksi Amerika tidak menunjukkan lingkungan bisnis yang inklusif, dan mendorong pemerintah Amerika untuk menghentikan pembuatan regulasi tersebut.
“Kami tak percaya posisi pemerintah AS akan membantu pengembangan teknologi AI yang sehat, dan malah akan memecah dunia dalam hal standardisasi serta peraturan yang mengatur AI,” kata Fu Cong.
Sebelumnya, Departemen Keuangan Amerika mengajukan aturan setelah Presiden Joe Biden menandatangani perintah eksekutif untuk melarang investasi teknologi Amerika tertentu di China, misalnya chip, dan mewajibkan investasi di sektor teknologi lain untuk meminta izin terlebih dahulu ke pemerintah.
Sumber: China Curhat: Pertumbuhan AI Disetir Amerika (detik.com)