Indonesia Menyapa, Jakarta — Pekan lalu muncul laporan yang menuding Apple dan sejumlah perusahaan teknologi terkemuka menggunakan subtitle YouTube untuk melatih model AI mereka. Raksasa teknologi asal Cupertino itu pun kini buka suara menanggapi hal tersebut.
Dilansir dari 9to5Mac, Apple mengaku menciptakan model OpenELM sebagai cara untuk berkontribusi pada komunitas peneliti dan memajukan pengembangan model bahas besar (LLM) sumber terbuka. Di masa lalu, para peneliti mereka telah menggambarkan OpenELM sebagai model bahasa terbuka yang canggih.
Apple mengatakan OpenELM dibangun semata-mata untuk tujuan penelitian dan tidak dimaksudkan untuk mendukung fitur AI mereka. Model AI dirilis sebagai sumber terbuka dan tersedia secara luas di situs web Penelitian Pembelajaran Mesin Apple.
Karena OpenELM tidak digunakan sebagai bagian dari Apple Intelligence, ini berarti kumpulan data YouTube Subtitles tidak digunakan untuk mendukung fitur AI yang diumumkan saat WWDC pada Juni 2024.
Dan kala itu juga, perusahaan yang dikomandoi Tim Cook ini memastikan bahwa model Apple Intelligence dilatih menggunakan data berlisensi dari penerbit dan perusahaan stok gambar, serta data yang tersedia untuk umum di web.
Apple menegaskan tidak memiliki rencana untuk membangun versi baru dari model OpenELM. Dan mereka berkomitmen untuk menghormati hak-hak kreator dan penerbit, dan menyediakan opsi bagi situs web untuk menolak digunakan untuk pelatihan Apple Intelligence.
Sebelumnya diberitakan Wired melaporkan bahwa perusahaan termasuk Apple,Anthropic, danNvida mengumpulkan data YouTube Subtitles untuk melatih model AI mereka, mencakup transkrip 173.536 video YouTube dari lebih dari 48.000 saluran.
Video dalam dataset tersebut mencakup saluran pendidikan seperti Khan Academy dan MIT hingga situs berita seperti The Wall Street Journal, hingga beberapa kreator papan atas seperti MrBeast dan Marques Brownlee.
Menurut Marques Brownlee, Apple secara teknis menghindari kesalahan karena mereka mendapatkan sumber AI dari perusahaan yang menggunakan transkrip dari video YouTube, bukan menggunakan data secara langsung.
Meskipun demikian, data/transkrip tersebut tetap berkontribusi pada model AI, di mana para kreator menginvestasikan waktu dan uang mereka. Brownlee menyimpulkan dengan mengatakan bahwa hal ini akan menjadi masalah yang terus berkembang untuk waktu yang lama.
Sumber: Apple Bantah Tudingan Latih AI Pakai YouTube (detik.com)