Menteri UMKM Ajak Hindari Thrifting: Lokal Itu Keren, Local Pride

UMKM

Indonesia Menyapa, Jakarta — MENTERI Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengajak masyarakat untuk menghindari tren produk pakaian bekas atau thrifting yang kini sedang populer di beberapa kota besar, salah satunya di Bandung. Ia mendorong konsumen memilih produk lokal yang tak kalah berkualitas.

“Baju yang saya pakai ini buatan anak Bandung. Desainnya keren, dan sudah dipasarkan sampai ke Paris. Kalau masyarakat membeli produk lokal, produksinya meningkat, harganya juga bisa lebih terjangkau,” kata Maman dalam siaran pers pada Rabu, 5 November 2025.

Maman mengatakan saatnya masyarakat lebih percaya dengan produk lokal. Menurut dia, produk lokal kini sudah lebih berkualitas dan bisa bersaing dengan produk-produk impor. “Cintailah produk-produk Indonesia. Saatnya kita menggunakan barang-barang buatan dalam negeri. Lokal itu keren. Lokal Pride!”

Saat berkunjung ke Pasar Kosambi, Kota Bandung, kemarin, Maman mengapresiasi inisitif kolaboratif komunitas anak muda Bandung yang kembali menghidupkan Pasar Kosambi melalui The Hallway Space–ruang kreatif pelaku UMKM muda.

“Pasar Kosambi ini dulunya merupakan salah satu pasar terbesar dan teramai di Bandung. Namun, seiring waktu, aktivitasnya menurun dan sempat terkesan kumuh. Sekarang, dengan sentuhan kreativitas anak-anak muda, ruang publik seluas lebih dari 3.000 meter persegi ini kembali hidup,” ucapnya.

Maman mengatakan keberadaan The Hallway Space merupakan bentuk pemanfaatan fasilitas publik agar lebih produktif. Menurut dia, pelaku usaha muda di Bandung mampu memanfaatkan ruang kosong menjadi kawasan ekonomi kreatif yang menarik. “Tadi saya lihat produk-produk lokal luar biasa, dari baju, sepatu, tas, sampai kamera antik. Bahkan ada kuliner juga. Ini bukti bahwa UMKM Bandung punya potensi besar,” ucapnya.

Menurut dia, keberadaan The Hallway Space juga memberikan dampak positif bagi pedagang pasar tradisional di sekitarnya. Peningkatan kunjungan ke area kreatif tersebut turut mendorong penjualan oleh-oleh dan kuliner di area depan pasar.

“Ini menciptakan multiplier effect ekonomi yang besar. Bukan hanya untuk tenant baru, tapi juga bagi pedagang lama di Pasar Kosambi. Inilah contoh pemanfaatan fasilitas publik yang berhasil meningkatkan aktivitas ekonomi warga,” ujar dia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengatakan tengah membangun UMKM Center di 30 kecamatan yang dinamakan Utama Store. Fasilitas tersebut akan dilengkapi pusat inovasi bisnis dan area kuliner, serta menjadi wadah pendampingan bagi para pelaku usaha lokal. “Di Utama Store, para pelaku UMKM akan dididik melalui business inkubator agar menjadi wirausaha yang tangguh dan mandiri,” katanya

Terkait dengan isu thrifting, Erwin menyebut Pemkot Bandung akan sejalan dengan arahan pemerintah pusat untuk mengurangi peredaran pakaian bekas impor. Ia optimistis pelaku konveksi dan kreator muda Bandung mampu mengisi ruang pasar tersebut dengan produk lokal. “Bandung ini pusat kreasi dan produksi konveksi. Kami yakin, dengan dukungan dari Kementerian KUKM, banyak pengusaha muda baru akan tumbuh setelah kebijakan thrifting dihentikan,” katanya.

 

Sumber: Menteri UMKM Ajak Hindari Thrifting: Lokal Itu Keren, Local Pride | tempo.co

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *