Indonesia Menyapa, Jakarta – Imbauan Kementerian Koperasi dan UMKM kepada Warung Madura di Bali untuk tidak beroperasi selama 24 jam penuh mendapat kritikan dari berbagai kalangan.
Alasan yang mendasari permasalahan tersebut adalah munculnya persaingan bisnis. Sebab, banyaknya pengusaha minimarket setempat yang merasa tersaingi oleh Warung Madura.
Dengan hal ini, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim meminta pemilik Warung Madura untuk mengikuti aturan jam operasional yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
Mengingat Warung Madura yang telah menjamur di mana-mana, lantas bagaimana kriteria disebutnya Warung Madura? Yuk simak informasi selengkapnya berikut ini.
Simak Ciri Khas Warung Madura yang Ancam Minimarket di Bali
Keunggulan dari Warung Madura adalah melayani kebutuhan masyarakat kapanpun dan jam berapapun. Meskipun ukuran toko hanya berkisar 3×3 meter, namun Warung Madura menyediakan hampir semua kebutuhan masyarakat meliputi sembako, aneka makanan dan minuman, tabung gas pulsa, token listrik hingga pom bensin mini.
Jika diperhatikan, Warung Madura memiliki ciri khas dan kriteria yang sama. Salah satu ciri khas yang sangat menonjol dari Warung Madura adalah jam operasionalnya buka selama 24 jam.
Selain jam operasional, hal lain yang membedakan warung Madura dengan lainnya adalah cara menata barang dagangannya yang seragam. Misalnya, berbagai jenis sembako yang diletakkan di etalase kaca atau deretan rokok yang tersusun rapi.
Di depan toko Warung Madura biasanya tersedia kulkas minuman atau es krim untuk memudahkan pembeli dalam memilih dan mengambil barang yang akan dibeli. Selain itu, terdapat POM Bensin mini yang biasanya banyak dicari oleh para pengendara motor dalam keadaan darurat.
Sementara di dalam Warung Madura biasanya banyak ditemukan berbagai jenis produk minuman, bumbu-bumbu, mie instan, aneka jajanan, sabun cuci hingga shampo dalam bentuk kemasan plastik yang digantung rapi sesuai dengan mereknya.
Selain itu, sistem atau cara pengelolaan Warung Madura juga diberlakukan secara seragam. Para pemilik warung saling bekerja sama untuk mendapatkan barang dagangan, sistem penggajian, serta sistem perekrutan pegawai.
Tak hanya dijadikan sebagai sumber usaha, Warung Madura juga kerap dijadikan satu dengan tempat tinggal sang pemilik. Sehingga dilengkapi dengan kamar mandi, ruang tidur hingga tempat ibadah.
Perkembangan Warung Madura yang Buka 24 Jam
Seiring berjalannya waktu, Warung Madura semakin berkembang dan banyak ditemui di berbagai daerah Indonesia bahkan keberadaannya telah tersebar di seluruh pelosok negeri khususnya di wilayah Pulau Jawa.
Tidak menutup kemungkinan jika model usaha Warung Madura akan terus diminati masyarakat. Selain tersedia selama 24 jam, barang-barang yang dijual juga sangat terjangkau bahkan banyak ditemukan di perkampungan yang tidak jauh dari rumah penduduk.
Tak heran apabila jumlah Warung Madura di berbagai daerah terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sebab, model usaha tersebut banyak dibutuhkan dan disukai masyarakat perkotaan.
Artikel ini ditulis oleh An Nisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Sumber: