Serentetan Penembakan Mengguncang Politik Ekuador: Calon Presiden dan Calon Wali Kota Tewas

Ekuador, Dewuna.com -Penembakan yang menewaskan calon presiden Fernando Villavicencio telah mengguncang politik di Ekuador. Di waktu terpisah, dua calon wali kota di negara itu juga mengalami nasib serupa.

Calon wali kota Puerto Lopez, Omar Menendez, juga menjadi korban penembakan yang mengguncang pada 7 Februari. Beberapa jam sebelum penghitungan suara dimulai, Menendez tewas ditembak oleh seorang tak dikenal yang tiba-tiba masuk ke ruang kampanyenya. Serangan mengerikan ini mengakhiri harapan Menendez untuk berkompetisi dalam pemilihan lokal.

Motif di balik penembakan tersebut masih misterius, dan polisi telah memulai penyelidikan menyeluruh untuk mencari tahu alasan di balik tragedi ini. Sejumlah individu yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Menendez telah merilis video di media sosial, mengklaim diri mereka sebagai “penjaga” yang bertujuan membersihkan perdagangan narkoba di Puerto Lopez.

Namun, Menendez bukan satu-satunya calon wali kota yang terkena gelombang penembakan di Ekuador. Pada bulan Januari, calon wali kota Salinas, Julio Cesar Farachio, juga mengalami nasib serupa ia tewas ditembak selama kampanye di Jose Luis Tamayo. Farachio terbaring bersimbah darah sebagai akibat dari serangan tersebut. Pelaku penembakan berhasil ditangkap dan diungkapkan bahwa pelaku sebelumnya telah dihukum karena terlibat dalam kasus perdagangan narkoba.

Tragedi ini mengguncang Ekuador yang saat ini tengah mempersiapkan pemilihan umum pada 20 Agustus. Pemerintah Ekuador di bawah kepemimpinan Presiden Guillermo Lasso mengambil tindakan cepat dengan mendeklarasikan status darurat selama 60 hari, dimulai dari Kamis (10/8), sebagai respons atas insiden-insiden kekerasan ini. Meskipun situasi bergejolak, Lasso dengan tegas menegaskan bahwa pemilu akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Dalam pidatonya (dikutip dari AFP), Lasso menekankan, “Angkatan Bersenjata saat ini dikerahkan ke seluruh wilayah negara untuk menjamin keamanan warga negara, ketentraman negara, dan pemilihan umum 20 Agustus yang bebas dan demokratis.” Ancaman terhadap stabilitas politik dan keamanan menjadi fokus utama pemerintah dalam menghadapi masa-masa sulit ini.

Penembakan terhadap calon-calon politik di Ekuador telah menimbulkan kekhawatiran tentang kondisi keamanan di negara itu. Para analis mengatakan bahwa penembakan-penembakan tersebut kemungkinan terkait dengan perdagangan narkoba, yang merupakan masalah utama di Ekuador. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *