Pemerintah Kabupaten Muna Barat, telah meluncurkan sebuah gerakan menanam bawang merah secara serentak sebagai bagian dari upaya untuk menekan laju inflasi.
Menurut Penjabat Bupati Mubar, Bahri, gerakan penanaman bawang merah ini bertujuan untuk mencapai panen yang lebih cepat, sebagai bagian dari upaya strategis untuk meredam dampak inflasi.
“Penanaman bawang merah ini merupakan gerakan menanam cepat panen dalam rangka penanganan inflasi,” kata Bahri.
Nestor Jono, Kepala Dinas Pertanian Mubar, menjelaskan bahwa penanaman bawang merah ini akan diterapkan serentak di enam desa yang tersebar dalam tiga wilayah besar di Mubar. Keputusan penentuan enam titik lokasi ini didasarkan pada hasil survei yang mempertimbangkan faktor sumber daya manusia, kondisi lahan, serta partisipasi kepala desa.
Setiap kelompok tani akan berkontribusi dengan menyediakan lahan seluas satu hektar untuk program ini. Penyuluh pertanian akan terus memberikan pendampingan, guna memastikan kesuksesan proses penanaman dan pertumbuhan tanaman bawang merah ini.
Bawang merah merupakan salah satu komoditas yang harganya fluktuatif. Harganya cenderung naik tajam pada musim kemarau dan turun saat musim hujan, karena karakteristik tanaman ini yang rentan dengan curah air hujan tetapi membutuhkan pasokan air yang cukup.
Dengan melakukan gerakan penanaman bawang merah ini, diharapkan produksi bawang merah di Mubar akan meningkat, sehingga dapat membantu menstabilkan harga bawang merah di pasaran sekaligus meredam dampak inflasi. (Ma)