Pembeli Cula Badak Jawa Histeris di Polda

Kriminal

Indonesia Menyapa, Jakarta – Tersangka pembeli cula badak Jawa, Liem Hoo Kwan Willy alias Willy, menangis histeris saat dihadirkan di Polda Banten. Tersangka ini ditangkap setelah polisi menangkap Sunendi sebagai pemburu dan Yogi sebagai penghubung ke tersangka Willy.

Saat dihadirkan di Polda, Willy langsung meracau di depan wartawan dan menangis. Ia terlihat menangis dan tertunduk saat dihadirkan di hadapan wartawan.

Polisi sempat menenangkan pelaku karena menangis. Tersangka yang tidak mau diam lanjut menangis saat dibawa ke ruangan Humas Polda Banten.

Ia mengaku ingin mati karena ditangkap atas kasus perburuan badak Jawa dan jual beli organ binatang yang dilindungi itu.

“Biar aku mati, aku tobat, Ibu,” teriak Willy di Polda Banten, Jumat (26/4/2024).

 

Tersangka pembeli cula Badak Jawa, Liem Hoo Kwan Willy alias Willy, menangis histeris saat dihadirkan di Polda Banten (Bahtiar/detikcom)
Willy sempat digotong karena terus histeris menangis. (Bahtiar/detikcom)

 

Tersangka Tak Kooperatif

Di tempat yang sama, Wadirkrimum Polda Banten AKPB Dian Setyawan mengatakan tersangka Willy memang tidak kooperatif saat ditangkap. Tapi penyidik bisa membuktikan bahwa dia adalah pembeli cula badak dari Sunendi melalui perantara Yogi dengan bukti chat melalui WhatsApp dan transfer uang senilai Rp 525 juta.

“Memang yang bersangkutan tidak kooperatif, namun penyidik bisa membuktikan dengan bukti chat, transaksi slip sebesar Rp 525 juta,” ujarnya.

Tersangka Yogi mengakui menjual cula badak yang diburu Sunendi kepada Willy. Beberapa kali mereka melakukan pertemuan, yaitu di rumah tersangka Willy di Pademangan, Jakarta Utara, dan di lobi sebuah hotel di Jakarta Barat.

“Sehingga dapat menguatkan bahwa Saudara W, walaupun tidak kooperatif, tapi penyidik dapat membuktikan bahwa yang bersangkutan adalah yang menerima pembelian cula badak tersebut,” ujarnya.

Ia melanjutkan, Willy berasal dari Surabaya, namun tidak fasih berbahasa Indonesia. Dia mengatakan Willy banyak berkegiatan di China.

“Dia WNI kelahiran Surabaya, tapi tidak fasih berbahasa Indonesia, karena dia banyak di China. Kita tidak tahu kegiatan yang bersangkutan di China,” pungkasnya.

 

Sumber: Tersangka Pembeli Cula Badak Jawa Histeris: Biar Aku Mati, Aku Tobat Ibu (detik.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *