Pasar Baru, Pasar Lawas yang Sudah Ada Sejak Jaman VOC

Destinasi Wisata

Indonesia Menyapa, Jakarta – Pasar Baru oleh dibilang bukan pasar biasa. Pasar yang dibangun sejak jaman kolonial itu tidak hanya menjadi tempat belanja, tetapi juga budaya dan kuliner.

Pasar Baru masih berada di kawasan Weltevreden (tempat tinggal orang-orang penting Eropa pada pemerintahan Hindia Belanda). Berdiri sejak 1820, pasar itu menjadi pusat perbelanjaan tertua di Jakarta.

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ketika zaman VOC dahulu, Pasar Baru ditulis dengan ejaan Pasar Baroe atau De Nieuwe Markt.

Pada era tersebut Pasar Baru menjadi pusat perbelanjaan bergengsi karena lokasinya yang berada di Jalan Veteran, yang dahulu merupakan kawasan elit Rijswijk. Tak heran jika banyak sekali toko-toko tua dengan segudang cerita di kawasan Pasar Baru ini

Selain kekayaan sejarah yang ada, Pasar Baru juga terkenal akan kemajemukan suku yang ada. Tak hanya Betawi, etnis India yang pada zaman dahulu bermigrasi ke kawasan Pasar Baru masih bertahan hingga saat ini.

Banyak ditemukan toko-toko pernak-pernik India yang bisa ditemukan hingga saat ini, bahkan ada satu kawasan yang disebut “Little India” di sana karena banyaknya pedagang asli India di kawasan tersebut. Kuil Sikh yang biasa disebut dengan Gurdwara oleh masyarakat keturunan India juga ada di kawasan Pasar Baru.

 

Pasar Baru di Jakarta
Pasar Baru di Jakarta (Natasha Kayla Ananta/detikcom)

 

Tak hanya suku India, kehadiran tempat beribadah masyarakat Tionghoa Klenteng Sin Tek Bio yang diperkirakan telah berdiri sejak abad ke-17 tepatnya tahun 1698 juga menambah keberagaman di Pasar Baru. Lokasinya berada di gang kelinci. Ini juga menjadikan bukti nyata kerukunan umat berbagai suku, ras, dan agama bersatu di kawasan Pasar Baru.

Itu sekaligus menjadikan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Bahkan dalam pengamatan detikTravel pada Rabu (15/5/24) terlihat beberapa turis asing mondar-mandir sambil mengabadikan suasana di Pasar Baru.

Kini, Pasar Baru mulai dikenal oleh gen z sebagai tempat berburu baju bekas atau thrifting. Mulai dari kaos, celana, jaket, sepatu, hingga sabuk ada di sini. Harga yang dibanderol pun cukup murah mulai dari Rp 10 ribu.

Menurut salah satu juru parkir di Pasar Baru Cenil, pengunjung Pasar Baru kini mayoritas memiliki tujuan untuk thrifting dan kulineran.

“Paling rame Sabtu Minggu abis dhuhur lah, biasanya ke sini buat ngethrift anak-anak muda,” kata Cenil.

“Kalau orang jauh biasa juga nanya Soto Oji, semua bisa belanja bisa kuliner juga bisa di sini. Banyak kan tuh makanan-makanan dari jaman dulu di sini,” kata Cenil.

 

Pasar Baru di Jakarta
Pasar Baru di Jakarta (Natasha Kayla Ananta/detikcom)

 

Deretan toko legendaris yang masih eksis hingga saat ini juga masih banyak ditemukan di Pasar Baru, diantaranya toko sepatu Sin Lie Seng yang terkenal dengan keawetan produknya dan sudah berjualan sejak 1943, Bombay Textile yang sudah ada sejak 1951, dan Isardas yang terkenal dengan slogan 3 jam selesai dan sangat terkenal pada zaman dahulu.

Akses menuju Pasar Baru bisa dibilang sangat mudah karena lokasinya yang berada di pusat Kota Jakarta. Untuk KRL stasiun terdekat ialah Stasiun Juanda dan Halte Busway terdekat ialah Halte Pasar Baru. Yuk agendakan berwisata ke Pasar Baru!

 

Sumber: Pasar Baru, Pasar Lawas Sejak Jaman VOC (detik.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *