Ngawur, AI Overview Google Sarankan Pizza Dikasih Lem

Indonesia Menyapa, JakartaAI Overview Google dikomentari pengguna karena mengatakan hal-hal aneh. AI tersebut memberikan saran-saran yang menyesatkan seperti menaruh lem pada pizza dan menyarankan memakan batu.

“Tambahkan lem. Campur sekitar 1/8 cangkir lem Elmer dengan saus. Pakailah lem yang tidak beracun,” kata AI Overview menjawab pertanyaan cara membuat pizza di rumah.

“Menurut pakar geologi UC Berkeley, Anda sebaiknya makan setidaknya satu batu kecil per hari,” kata AI Overview menjawab pertanyaan nyeleneh ‘Berapa batu yang sebaiknya saya makan’. Pertanyaan ini viral di Reddit.

Google langsung bergegas mematikan AI Overview secara manual untuk beberapa pencarian tertentu. Tentunya itu tidak lazim, karena Google telah melakukan uji coba pada AI Overview dari sejak diluncurkan Mei 2023 sebagai ‘Search Generative Experience’.

Dalam kurun waktu tersebut, dilansir dari The Verge, Kamis (30/5/2024) Sundar Pichai selaku CEO Google mengatakan bahwa mereka telah menerima lebih dari satu miliar pertanyaan.

Namun Pichai juga mengatakan bahwa Google telah menurunkan biaya untuk respons jawaban AI tersebut hingga 80 persen dalam kurun waktu yang sama. Tampaknya, pengoptimalan tersebut masih terlalu dini dan terjadi saat teknologinya belum siap.

“Perusahaan yang dulunya dikenal sebagai yang terdepan dan memberikan produk berkualitas tinggi, kini dikenal dengan produk berkualitas rendah yang dijadikan meme,” ujar salah satu pendiri AI, yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada The Verge.

Google pun menekankan bahwa produk AI Overview miliknya sebagian besar telah menghasilkan informasi berkualitas tinggi bagi para pengguna. Hal tersebut disampaikan oleh Meghann Farnsworth selaku juru bicara Google.

“Banyak contoh yang kami lihat adalah pertanyaan yang tidak umum, dan kami juga melihat contoh yang direkayasa atau yang tidak dapat kami reproduksi,” ujarnya.

Farnsworth juga mengkonfirmasi bahwa Google mengambil tindakan cepat untuk menghapus beberapa pencarian tertentu di AI Overview. Hal ini didasarkan pada kebijakan konten dan menggunakan contoh-contoh tersebut untuk mengembangkan perbaikan yang lebih luas pada sistem mereka.

Gary Marcus, seorang ahli AI dan profesor ilmu saraf di New York University, mengatakan bahwa banyak perusahaan AI yang menjual mimpi bahwa teknologi ini akan berubah dari 80 persen kebenaran menjadi 100 persen.

Marcus menyatakan bahwa mencapai 80 persen pertama relatif mudah karena melibatkan perkiraan data manusia dalam jumlah besar, tetapi 20 persen terakhir sangat menantang dan mungkin yang paling sulit.

“Anda benar-benar perlu melakukan pertimbangan untuk memutuskan: apakah hal ini masuk akal? Apakah sumber ini sah? Anda harus melakukan hal-hal seperti yang dilakukan oleh seorang pemeriksa fakta pada manusia, yang sebenarnya membutuhkan kecerdasan umum buatan,” kata Marcus.

Marcus dan kepala AI Meta, Yann LeCun, sepakat bahwa model bahasa besar yang menggerakkan sistem AI saat ini, seperti Gemini milik Google dan GPT-4 milik OpenAI, tidak akan menciptakan AGI yaitu kecerdasan buatan yang lebih canggih.

Google menghadapi tekanan besar karena Bing unggul dalam AI dan OpenAI sedang mengembangkan mesin pencarinya sendiri. Tekanan ini menyebabkan rilis AI yang bermasalah, seperti kasus Meta yang terpaksa menarik sistem AI Galactica pada tahun 2022 karena menyuruh penggunanya untuk makan kaca.

Google memiliki rencana besar untuk AI Overviews, dengan fitur-fitur seperti penalaran multilangkah, halaman hasil yang diatur AI, dan pencarian video di Google Lens. Namun, reputasi perusahaan saat ini bergantung pada kemampuannya untuk menangani hal-hal dasar dengan benar, dan itu tampak kurang memuaskan.

“Model-model ini secara hitungan tidak mampu memeriksa kewarasan pekerjaan mereka sendiri, dan itulah yang menggigit industri ini dari belakang,” tutup Marcus.

*Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

 

Sumber: Lah Kocak, AI Overview Google Sarankan Pizza Dikasih Lem (detik.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *