Indonesia Menyapa, Jakarta – Elon Musk memutuskan PHK sekitar 14 ribu karyawan Tesla karena penjualan yang menurun dan permintaan kendaraan listrik melemah. PHK itu tampaknya dilakukan mendadak, bahkan sebagian pegawai baru tahu diberhentikan karena kartu merreka tidak bisa lagi digunakan untuk memasuki gedung Tesla.
Sebagian karyawan pun mengkritik Elon Musk, di mana PHK dinilai akan memperlemah perusahaan. Salah satunya, reputasi layanan konsumen Tesla yang dikenal kurang baik akan semakin bertambah buruk karena banyak karyawan diberhentikan.
“Kualitas, setidaknya di layanan konsumen, akan memburuk. Padahal sudah cukup buruk dengan waktu tunggu sejam. Kita butuh lebih banyak orang, bukannya lebih sedikit,” sebut seorang karyawan yang kena PHK yang dikutip detikINET dari Futurism.
Beberapa konsumen sudah mengalami dampak PHK ini, misalnya jadwal penggantian ban ditunda. Tetapi memang, Elon Musk meyakini PHK diperlukan lantaran permintaan Tesla merosot, di mana pengiriman kendaraan menurun 20% dari tahun sebelumnya.
Pesanan kendaraan pun menurun dan membuat sebagian pegawai banyak menganggur di tempat perakitan. “Ada banyak hari di mana kamii hanya berdiri di sana karena kami sudah memenuhi kuota pekerjaan,” kata Deitrich Dickson, pegawai yang bekerja di perakitan Tesla Model 3.
“Saya pikir mereka memang merekrut terlampau banyak pegawai karena memperkirakan akan menjual lebih banyak kendaraan,” tambah dia.
Berbagai faktor menyebabkan Tesla terpuruk. Selain permintaan melemah, mobil listrik murah dari China juga semakin banyak. Kualitas Tesla juga dipertanyakan setelah minggu lalu, semua Cybertruck kena recall karena ada cacat desain.
Beberapa pihak juga menuding Elon Musk yang kerap membuat kontroversi, membuat sebagian konsumen enggan untuk membeli kendaraan Tesla.
Sumber: Pegawai Tesla yang Dipecat Kecam Elon Musk (detik.com)