Indonesia Menyapa, Jakarta – Berlokasi di kawasan perumahan, kafe slow bar ini buka dengan memanfaatkan garasi rumah. Menawarkan filter kopi dan kopi mocktail dengan karakteristik yang unik.
Kafe slow bar kerap dipilih bagi penikmat kopi dibandingkan kafe fast bar. Pengalaman ngopi dengan interaksi bersama barista memberikan sensasi menyenangkan tersendiri.
Bagi penikmat kopi, jangan lewatkan untuk mampir ke kafe slow bar yang satu. Kafenya disebut-sebut sebagai hidden gem, karena berlokasi di dalam komplek perumahan.
Kafe slow bar tersebut bernama Rona Roastery. Meskipun masih terbilang baru, tetapi kafe ini sudah banyak menarik perhatian bagi penikmat kopi.
1. Menempati garasi rumah
Rona Roastery berlokasi di Jalan Kencana Elok Timur II No.20 Blok K3, Kembangan, Jakarta Barat. Bryan Virnando selaku Co-founder and Head Roaster dan juga barista di Rona Roestry mengatakan bahwa kafenya ini baru berdiri di tahun 2021.
Sesuai dengan konsep slow bar, kafe ini memiliki area yang mungil tetapi tetap nyaman. Karenanya Bryan memanfaatkan garasi rumahnya untuk jadi kafe slow bar.
“Sebenarnya dari tahun 2021 kita sudah supply biji kopi ke coffee shop. Untuk tahun ini kita baru buka slow bar di tempat baru. Ada garasi yang menarik untuk dibikin slow bar, kita manfaatin aja,” tutur Bryan saat ditemui detikFood (06/05/24).
2. Waktu buka terbatas
Rona Roastery hanya membuka sesi terbatas, yakni 3-4 kali dalam seminggu. Biasanya Bryan akan memberikan jadwal sesi setiap hari Senin melalui Insta Story @ronaroestery.
“Ada jadwalnya, jadi bisa datang sesuai dengan jadwal yang tersedia. Tapi kita juga bisa untuk di-book atau reservasi buat teman-teman bisa ngobrol santai sambil ngopi,” tuturnya.
Semua kopi yang ditawarkan di sini diseduh dengan teknik manual brew. Harganya terbilang terjangkau, kisaran dari Rp 25.000 – Rp 50.000.
3. Menggunakan biji kopi lokal dan luar
Setiap hari biji kopi yang tersedia selalu berbeda-beda, tergantung ketersediaan biji kopi apa saja. Biasanya akan ada 4 jenis biji kopi yang bisa dipilih kustomer.
Saat detikFood menyambangi, biji kopi yang tersedia ada dari Kenya, Ciwidey, Flores, dan Robusta dari Sumatera. Semuanya memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
“Kita pakai lokal dan luar. Kebanyakan kita ngambil di tempat yang ramai sebagai produsen kopi, seperti Jawa, Sumatera, Bali, dan Sulawesi. Mayoritas sih masih suka kopi lokal,” tutur Bryan.
4. Kopi Filter yang fruity
Salah satu menu yang bisa kamu pesan adalah kopi filter. Untuk menu ini menggunakan biji kopi robusta dari daerah Semendo, Sumatera Selatan.
Bryan mengatakan bahwa biji kopi ini merupakan jenis robusta yang terkenal lebih pahit. Namun, dengan seduhannya menjadi kopi filter membuat rasanya lebih fruity dan flavour full.
“Untuk kopi filter kita pakai tiga kali blooming, karena kita pakai 15 gram kopi. Terus blooming pakai air panas sekitar 50 ml, kedua 175 ml, dan terakhir 50 ml,” tutur Bryan.
5. Mocktail yang terinspirasi dari ‘Gadis Kretek’
Yang menari, Rona Roastery juga menawarkan kopi mocktail dengan berbagai varian rasa yang unik. Salah satunya ada varian Dasiah yang terinspirasi dari karakter di series ‘Gadis Kretek’.
“Kopi mocktail ini bisa jadi pilihan bagi yang bukan penikmat kopi. Karena orang yang datang ke sini biasanya ngajak pacar atau teman dan ada aja yang ga suka kopi,” tutur Bryan.
Kopi mocktail Dasiah ini memiliki karakteristik yang manis dan sedikit ada sentuhan rempahnya, karena menu ini disajikan dengan kayu manis dan bunga lawang.
Tak kalah menarik ada kopi mocktail Yuzu yang disajikan dengan sirup markisa. Racikan kopi ini memiliki karakteristik rasa yang segar dan fruity.
Bagi kamu yang ingin mencoba sensasi ngopi di kafe slow bar bernama Rona Roastery ini bisa langsung cek Instagramnya @ronaroestery.
Sumber: Hidden Gem! Kafe Slow Bar di dalam Perumahan dengan Seduhan Kopi yang Nikmat (detik.com)