Indonesia Menyapa, Jakarta – Banyak orang bertanya-tanya, bagaimana cara makan di luar angkasa. Rupanya, memang ada cara khusus makanan sampai ke sana hingga cara astronot menikmatinya.
Kehidupan di luar angkasa tentu jauh berbeda dengan kehidupan di bumi. Tidak adanya gravitasi, hingga beberapa kondisi tertentu membuat para astronot yang bekerja di luar angkasa perlu menyiapkan berbagai macam hal, termasuk makanan.
Sekalipun berada di luar angkasa, para astronot tentu tetap perlu mengisi perut mereka. Kondisi lingkungan yang berbeda dengan bumi membuat banyak orang pun bertanya-tanya makanan apa yang dinikmati pasa astronot di luar angkasa.
Tom Marshburn, salah satu astronot NASA menjelaskan cara makan dalam gravitasi nol. Marshburn telah menghabiskan banyak waktu di luar angkasa. Ia bahkan bertugas selama lima bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional, lapor thrillist.com.
Untuk memenuhi rasa penasaran banyak orang, Tom Marshburn menyempatkan waktu untuk menjelaskan semua poin penting dan cara makan di luar angkasa.
Berikut 5 fakta makan di luar angkasa, seperti yang dilansir dari thrilist.com (16/07).
1. Makanan harus lulus tes ‘Vomit Comet’
NASA memiliki staf dalam bidang ahli gizi, insinyur, dan ilmuwan yang menciptakan astrofood di Fakultas Teknik Sistem Pangan di Houston.
Salah satu tugas mereka yaitu mengambil setiap jenis makanan baru dari pesawat gravitasi nol KC-135 NASA atau Vomit Cmet, untuk melihat bagaimana reaksinya dalam mikrogravitasi.
Jika lolos tes ini dan beberapa tes lainnya, maka makanan tersebut disetujui untuk terbang atau dibawa ke luar angkasa.
2. Bisa bawa makanan sendiri
NASA memastikan para astronot mendapatkan semua makanan yang mereka butuhkan. NASA juga memperbolehkan mereka mengemas barang-barang mereka sendiri untuk menghilangkan potensi menu yang monoton.
Menurut Marshburn, semua menu yang ingin dibawa perlu lolos izin laboratorium makanan. Wadah kaca atau barang apapun yang buruk tidak boleh dibawa ke luar angkasa.
Marshburn juga mengaku jika NASA punya beberapa batasan lainnya yang tidak ia ketahui.
Mereka biasa diizinkan tinggal selama lima bulan, sehingga perlu memilih camilan untuk dibawa ke atas dengan bijak.
3. Beberapa makanan terkena radiasi
Makanan-makanan yang dibawa oleh para kru ke luar angkasa sebelum peluncuran sebenarnya terkena radiasi.
Makanan yang akan dibawa ke luar angkasa harus memiliki umur simpan sangat lama. Makanan tersebut tidak hanya perlu diproses, tetapi juga perlu dikemas dengan baik oleh Houston. Dikirim dari Houston ke belahan dunia manapun, tempat roket menunggu peluncuran mereka.
Proses panjang ini memakan waktu berbulan-bulan. Belum lagi proses dimana makanan itu dikrim menggunakan kapal ke titik roket. Mereka juga perlu menyiapkan cadangan makanan lain, alih-alih terjadi kecelakaan dalam proses pengiriman.
4. Menggunakan kulit tortilla untuk roti
Para astronot menyetujui tortilla adalah bahan dasar sandwich yang unggul. Sebab, tortilla tidak mudah hancur seperti roti. Sehingga, mereka pun tidak perlu khawatir remahan roti akan masuk ke dalam filter.
Selain kokoh, tortilla juga memiliki bentuk yang bagus dan rata, sehingga mudah disimpan.
Meskipun banyak jenis tortilla yang dijual di pasaran, tetapi para astronot ini memiliki tortilla khusus yang mereka bawa. Tortilla yang masuk ke dalam kategori tahan lama adalah tortilla dari restoran Taco Bell.
Para astronot pun membawa tortilla dari merek tersebut ke luar angkasa untuk dijadikan roti.
5. Astronot membiarkan makanannya melayang
Para astronot tidak masalah membiarkan makanan-makanan mereka melayang di seluruh ruangan.
Mashburn mengungkap jika mudah saja membedakan antara penerbang luar angkasa pemula dan veteran. Bisa dilihat ketika makanan mulai menjauh dari mereka.
Astronot veteran yang melihat makanan melayang hanya berkata ‘itu menarik’ dan mereka menyelesaikan gigitannya sambil bersikap santai dan tenang. Para astronot veteran ini juga akan meraih makanan dengan sendok, tepat sebelum makanan itu menyentuh dinding.
Sumber: 5 Fakta Makanan di Luar Angkasa yang Disantap Astronot (detik.com)